SUMEKS.CO, JAKARTA – Sepak bola lebih dari sekadar cabang olah raga dengan penggemar terbanyak di dunia. Lebih dari itu, ketika dikelola dengan baik maka sepak bola bisa memutar roda perekonomian dengan begitu menjanjikan. Tak terkecuali BRI Liga 1 musim kompetisi 2022-2023 yang sudah kick off pada Sabtu (23/07), prospek ekonominya diproyeksikan bisa melebihi sebelum masa pandemi.
Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesa (FEB UI), Mohamad Dian Revindo mengatakan bergulirnya kembali kasta tertinggi kompetisi sepak bola Tanah Air itu berpotensi menciptakan nilai ekonomi yang besar dibandingkan dengan kompetisi sebelum pandemi. “Bahkan bisa melebihi Rp2,7 triliun seperti sebelum masa pandemi. Hal ini dikarenakan antusiasme penonton dan fans yang tetap tinggi. Mobilitas masyarakat yang berangsur normal sehingga dapat mendorong penonton datang ke stadion. Makin kuatnya bisnis hiburan TV dan saluran digital, serta pulihnya perekonomian,” ujarnya. BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q2-2022: UMKM Tangguh, Produktivitas Bisnis Semakin Melesat Dia pun lebih jauh menjelaskan antusiasme publik sepak bola Tanah Air yang luar biasa terbukti dari tingginya jumlah penonton di stadion sejak dilonggarkannya aturan mobilitas pascapandemi mereda. Antusiasme penonton yang tinggi untuk menonton tim kebanggaannya secara langsung di stadion terlihat pada pertandingan Piala AFF 2022 dan Piala Presiden 2022 baru-baru ini. Hal itu diperkuat pula dari pertumbuhan ekonomi 2021 tercatat positif 3,7%, dan diperkirakan akan berlanjut lebih dari 5% pada tahun 2022. Ini secara tidak langsung mengindikasikan mulai pulihnya daya beli masyarakat. Pemulihan daya beli ini diiringi dengan keinginan yang kuat untuk bepergian dan hiburan, di mana pertandingan sepak bola bisa menjadai salah satu alternatif yang murah. “Dan antusiasme untuk hadir di stadion ini tidak akan mengurangi nilai dari tontonan TV dan saluran digital. Karena pandemi telah membuat masyarakat lebih dekat dengan gawai,” ujarnya. BACA JUGA:Bermain Cinta di Kamar Mandi, Tiga Posisi Ini Wajib Dicoba Oleh karena itu, lanjutnya, prospek ekonomi dari sepak bola sangat bergantung dari pengendalian pandemi Covid-19 varian baru, vaksinasi booster, kebijakan mobilitas masyarakat dan efektivitas komunikasi publik atas kebijakan terkait. Termasuk efektifitas koordinasi antara aparat keamanan dengan panitia penyelenggara pertandingan dan klub. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto bahwa BRI kembali menjadi Title Sponsor BRI Liga I musim 2022-2023, salah satu alasannya adalah karena BRI ingin terus menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan melalui industri sepak bola nasional. Catur menjelaskan bahwa perhelatan BRI Liga 1 musim 2022-2023 berbeda apabila dibandingkan dengan musim lalu. “Saat ini alhamdulillah pandemi sudah lebih terkendali sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat sudah mulai kembali pulih, sehingga saat ini pertandingan sudah dapat dihadiri langsung oleh supporter secara bertahap sebanyak 75% dari kapasitas stadion”, tambahnya. BACA JUGA:Pertanian OKI Dukung Food Estate “Oleh karenanya, kami optimis BRI Liga 1 musim ini akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian dan akan memberi multiplier effect yang lebih besar kepada UMKM di industri turunannya, seperti pelaku usaha jersey, merchandise, transportasi, hingga usaha rumah makan/kuliner, dsb” ungkap Catur. Nilai Ekonomi Revindo pun menggambarkan secara rinci efek ganda prospek ekonomi Liga 1 dengan berkaca pada data musim kompetisi 2018-2019 di mana pandemi belum melanda. Pada 2019 perputaran uang langsung dalam kompetisi Liga 1 diperkirakan mencapi Rp1,35 triliun. Rinciannya, pada tahun tersebut pengeluaran untuk tiket penonton mencapai Rp171, 82 miliar dengan menarik sekitar 2,86 juta penonton. Pengeluaran penonton untuk transportasi diperkirakan mencapai Rp85,91 miliar, dengan pengeluaran untuk makan minum di angka yang sama. Sedangkan pengeluaran untuk marchandise dari penggemar mencapai Rp300 miliar. Sementara iklan untuk kompetisi musim tersebut senilai Rp180 miliar, iklan televisi Rp354 miliar dan sponsor klub Rp180 miliar. BACA JUGA:Polri Pastikan Red Notice Buronan Surya Darmadi alias Apeng Berlaku Sampai 2025 Dia pun menjelaskan dari sisi ekonomi, produk akhir dari industri olah raga sepak bola ada dua, yaitu acara tontonan di stadion dan acara siaran pertandingan di televisi. Untuk produk akhir berupa hiburan tontonan stadion, perputaran uangnya ada di industri sewa stadion, pembelian tiket, transportasi, dan biaya makan minum penonton, serta kostum dan pernak-pernik (marchandise). “Pada masa sebelum pandemi, untuk nilai ekonomi tontonan stadion diperkirakan total nilai ekonominya sekitar Rp644 miliar satu musim kompetisi untuk liga teratas saja. Belum termasuk liga level yang lebih rendah,” tuturnya. Sementara untuk produk akhir yang berupa hiburan tontonan televisi, perputaran uang ada di industri penyiaran, periklanan dan teknologi informasi. Baik iklan untuk penyelenggara kompetisi, iklan pada stasiun televisi dan sponsor klub, nilainya total mencapai Rp714 miliar. BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Buka Pendaftaran UMKK melalui E-Katalog Sektoral Kemenkumham “Kemudian, uang yang berputar dalam industri ini pada gilirannya bisa memicu kegiatan ekonomi di sektor-sektor lainnya. Sektor ekonomi yang terdampak positif terutama adalah Informasi dan Komunikasi, Perdagangan, Industri Pengolahan, dan berbagai jasa lainnya. Keseluruhan dampak ekonomi yang tercipta secara nasional mencapai tak kurang dari Rp2,7 triliun dan penciptaan 25.000 kesempatan kerja,” imbuhnya. Sehingga dengan potensi ekonomi yang besar tersebut Revindo berpendapat tidak heran BRI tetap berkomitmen untuk menjadi sponsor utama Liga 1, liga sepak bola kasta tertinggi di Indonesia. Menurutnya, BRI sebagai bank BUMN yang selama ini identik dengan layanan keuangan untuk UMKM dan masyarakat pedesaan menjadi sponsor juga menarik untuk dicermati. “Dari sisi produk, layanan BRI dan penonton sepak bola tidak beririsan sempurna, tetapi jangkauan dan pengenalan BRI yang luas di seantero nusantara berpotensi meningkatkan citra dan gairah dari kompetisi sampai ke pelosok dan semangat kedaerahan untuk mendukung tim kesayangan juga akan kuat,” pungkas dosen UI tersebut.(ril)Dampak Ekonomi BRI Liga 1 2022-2023 Diprediksi Lebih Besar Dibandingkan Sebelum Pandemi
Rabu 03-08-2022,19:42 WIB
Editor : Rahmat
Kategori :
Terkait
Senin 23-06-2025,17:56 WIB
BRI Terbitkan Social Bond Rp5 Triliun, Bank Pertama di Indonesia dengan Obligasi Berwawasan Sosial
Kamis 19-06-2025,17:16 WIB
BRI Mendukung Pemberdayaan UMKM melalui Program Makan Bergizi Gratis di Tanjung Raja
Selasa 17-06-2025,18:01 WIB
Program BRI Fellowship Journalism 2025: Meningkatkan Kualitas Jurnalisme Indonesia melalui Pendidikan S2
Selasa 17-06-2025,12:43 WIB
BeeMa Honey: Kisah Sukses UMKM Indonesia Menembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI
Senin 16-06-2025,18:59 WIB
BRI Imbau AgenBRILink di Ogan Ilir Tingkatkan Kewaspadaan
Terpopuler
Sabtu 28-06-2025,10:04 WIB
Rebahin Sulit Dibuka? Nih Tempat Nonton Film Gratis Aman & Resmi Sambut Libur Sekolah 2025
Jumat 27-06-2025,21:56 WIB
Vivo Y19 5G, Smartphone Rp 2 Jutaan Tawarkan Konektivitas 5G dan Baterai Jumbo
Jumat 27-06-2025,21:54 WIB
Cuma Rebahan, Gaji tetap Cair! Ini Cara Gen Z Dapet Cuan Pas Liburan Sekolah 2025!
Sabtu 28-06-2025,04:09 WIB
3 Alasan Doktor Ini Gugat Universitas PGRI Atas Dugaan Namanya Dipakai Buat Akreditasi
Sabtu 28-06-2025,04:51 WIB
The Fireball Maksimalkan Rekrut 3 Pemain Asing Sesuai Kuota, Jika Fix Bakal Diumumkan di Akun Resmi
Terkini
Sabtu 28-06-2025,21:10 WIB
Bikin Pesaing Ketar-Ketir! Yamaha NMAX 250 2026 Hadir dengan Desain Agresif dan Fitur Super Canggih
Sabtu 28-06-2025,20:15 WIB
PPPK Paruh Waktu Disetarakan dengan PNS Sesuai Kepmenpan RB Nomor 16 Tahun 2025
Sabtu 28-06-2025,19:41 WIB
Pakai Visa Haji Furoda, IRT di Banyuasin Dideportasi Arab Saudi, Hanya Transit dari Bandara ke Bandara
Sabtu 28-06-2025,18:57 WIB