Video Siswi SMP Diduga Korban Bullying Viral, Kadisdikbud Sebut Hanya Konten Semata

Kamis 21-07-2022,15:41 WIB
Editor : Zeri

SUMEKS.CO - Sebuah video aksi aksi bullying tiga siswi, salah satu SMP unggulan Kabupaten Bengkulu Utara (BU), viral di media sosial.

Dalam Video berdurasi 29 detik tersebut seorang siswa yang masih mengenakan seragam sekolah menjadi korban kekerasan. Tidak kekerasan itu diduga dilakukan dalam ruangan kelas

Rambut siswi yang menjadi korban dijambak, tubuhnya diseret - seret hingga terjatuh ke lantai. Korban juga sempat ditendang, meskipun korban tidak melakukan perlawanan.

"Sudahlah, sudahlah," teriak rekan - rekannya yang ada di lokasi. 

BACA JUGA: Tangani 64 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Pelakunya tampak dua orang siswi. Dari mimik wajah pelaku, terlihat keduanya sangat geram hingga sampai hati meyakiti korban dengan tindak kekerasan. 

Belakangan diketahui, dua siswi sebagai pelaku adalah ZA, RA. Adapun korbannya, SI. Diketahui pihak sekolah telah memanggil ketiga siswi dan orang tua masing-masing secara langsung. Rabu (20/7).

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga disertakan pihak sekolah.

BACA JUGA:Perkara Asusila yang Masuk ke Kejari OKI Meningkat

Menurut keterangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bengkulu Utara, Kardo manurung, M.Pd yang ikut langsung mendampingi pertemuan, menyebutkan yang dilakukan para siswi tersebut demi konten semata. Video dibuat seakan - akan benar terjadi, untuk konten tiktok.

“Mereka ini memang sengaja membuat video untuk konten medsos. Tujuannya agar viral, jadi tidak mempertimbangan efek dari video tersebut,” terangnya.

Ketiganya mengaku tidak ada keributan antara ketiganya. Malah, lebih dulu menyusun adegan sebelum melakukan perekaman.

BACA JUGA:Pengedar Sabu ini Ngotot Ngaku Pemakai

Termasuk, mengatur siapa yang akan menjadi korban dan apa yang akan dilakukan masing-masing dalam video tersebut. 

“Jadi tidak ada keributan yang terjadi. Namun ketiga siswi tersebut tetap kita tegur agar jangan lagi membuat video seperti itu. Termasuk kita minta orangtuanya melakukan pembinaan,” pungkas Kardo. (qia)

Kategori :