SUMEKS.CO, PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan kasus dugaan kasus dugaan korupsi program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) di Kabupaten Banyuasin tahun anggaran 2019, tak ada kaitan dan pengaruh terhadap program Pemprov Sumsel yakni, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Menanggapi pemeriksaan dan penggeladahan di Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, Selasa (19/7), Gubernur Sumsel turut angkat bicara.
"Bukan ada masalah di Dinas Pertanian Sumsel, tapi di salah satu kabupaten," kata Gubernur HD saat dikonfirmasi, usai menghadiri kegiatan di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Selasa (19/7).
Dia menjelaskan, maksud kedatangan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel ke Dinas Pertanian, hanya mencari bukti dan pemeriksaan saksi terkait permasalahan yang ada di Kabupaten Banyuasin
"Karena untuk pemeriksaan saksi, makanya dilakukan pemeriksaan di Dinas Pertanian Sumsel," ucapnya.
Di sisi lain, saat disinggung mengenai apakah dugaan korupsi Serasi ini akan berpengaruh bagi program unggulan Pemprov Sumsel yakni, GSMP yang sedang digaungkan, dengan lantang Deru menegaskan tidak akan ada pengaruh karena program Serasi ini ada pada 2019.
"Program itu 2019, tak ada kaitan dan pengaruhnya untuk GSMP," tegasnya.
Berdasarkan informasi dihimpun, program Serasi adalah program yang digaungkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan) RI. Bertujuan untuk optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani, melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian atau peternakan.
Adapun anggaran yang dikucurkan oleh Kementan dalam program Serasi senilai Rp1,3 triliun untuk sembilan kabupaten di Provinsi Sumsel. Namun, yang terserap hanya Rp800 miliar. Khusus di Banyuasin Rp350 miliar lebih. (edy)