SUMEKS.CO, PALEMBANG - Belasan bundel berkas bertuliskan masing-masing kabupaten tahun 2019 serta satu unit komputer, disita tim penyidik Pidsus Kejati Sumsel dari kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumsel, Selasa (19/7).
Keseluruhan berkas serta satu unit perangkat komputer yang berhasil digeledah dan disita tersebut, kemudian diangkut oleh tim penyidik Pidsus Kejati Sumsel dengan menggunakan satu unit minibus untuk kemudian dilakukan pemeriksaan guna menemukan bukti.
Dari belasan berkas yang diangkut tersebut diketahui bertuliskan Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI) I,II dan II, Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Musi Banyuasin, Muratara, OKU Selatan dan Kabupaten PALI.
Kasi Penkum Kejati Sumsel Moch Radyan SH MH menyatakan perihal penyitaan berkas-berkas tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap program SERASI untuk sembilan kabupaten di Sumsel.
"Maka dari itu, kami mengamankan berkas keseluruhan untuk kita lakukan pemeriksaan di gedung Kejati Sumsel, tidak hanya untuk Kabupaten Banyuasin saja," kata Radyan.
Lebih jauh Radyan menjelaskan, Adapun delapan kabupaten yang mendapatkan Program Serasi tahun 2019 yakni Banyuasin, OKI, Muba, OKU, OKUT, Muara Enim , Muratara, PALI.
"Anggaran yang terbesar di Kabupaten Banyuasin, dimana dari Rp1,3 triliun itu Banyuasin mendapatkan anggaran Program SERASI tahun 2019 Rp335 miliar. Dari itu kita fokus ke Banyuasin dulu. Sedangkan untuk jumlah kerugian negaranya masih dalam penghitungan," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel menyampaikan bahwa Program Serasi di tahun 2019 dilaksanakan di Kabupaten Banyuasin saja, namun juga delapan kabupaten lainnya di Sumsel.
"Namun hanya satu Kabupaten saja yang menolak melaksanakan program Serasi, yakni Kabupaten Ogan Ilir, sedangkan delapan diantaranya itu ikut program Serasi," ungkapnya.
Dirinya mengaku, dalam program SERASI di tahun 2019 saat itu dirinya belum menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel.
"Masih pejabat lama, saya belum menjadi Kadisnya saat itu," pungkasnya. (fdl)