SUMEKS.CO, PALEMBANG - Lantaran padamnya lampu di seluruh daerah Sumsel Minggu (4/7) malam, membuat sebagian aktivitas terhenti. Diantaranya, gerbong Light Rail Transit yang terpaksa terhenti ditengah rel tepat di persimpangan lampu merah Bandara SMB II Palembang.
Hal ini dikatakan oleh Kabag Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Palembang, Aida Suryanti. "Akibat pemadaman yang terjadi di Kota Palembang turut mempengaruhi beberapa perjalanan LRT kita," ujarnya, Senin (4/7).
Padamnya lampu yang disebabkan adanya gangguan penghantar 150 KV Lahat-Bukit asam, membuat masyarakat mengeluh dan merasa banyak dirugikan. Khususnya penumpang LRT yang harus berjalan kaki meyusuri sepanjang rel.
BACA JUGA:Kini Belajar Sejarah dan Budaya Palembang Bisa Diatas Kereta LRT
Pantauan awak media, puluhan penumpang LRT terpaksa berpanas-panasan di dalam gerbong dan pada akhirnya memutuskan jalan kaki beberapa kilometer akibat listrik padam di seluruh daerah Sumsel.
"Saro kami pak, idak bae pecah betis bejalan kaki sepanjang rel ini," ungkap Rian salah satu penumpang LRT.
Tak hanya itu, hal ini dapat mencoreng nama baik Sumsel. Pasalnya, saat pemadaman listrik terjadi, ada sekitar 12 ribu lebih kontingen berada di Kota Palembang untuk mengikuti Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VI yang diikuti oleh 34 provinsi di Indonesia.
BACA JUGA:Penumpang Bus Transmusi Tidak Beralih ke LRT
Terlebih, banyak kegiatan yang sedang digelar. Diantaranya Sriwijaya Expo yang dimana pada malam ini akan menampilkan artis dsri ibukota yakni Budi Doremi. Namun, hal tersebut sedikit tertunda lantaran lampu padam. Hal lainnya saat ini sedang berlangsung pameran festival sriwijaya yang di gelar di Museum Tekstil SMB II Palembang.
"Jelas hal ini merugikan. Karena banyak aktivitas tertunda," cetusnya. (edy)