SUMEKS.CO, MANOKWARI - Islam mulai berkembang di Provinsi Papua Barat. Musim haji tahun ini, provinsi pemekaran dari Papua itu memberangkatkan 322 jemaah calon haji (JCH) ke Tanah Suci Mekkah.
Pelepasan 322 JCH dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Drs Paulus Waterpauw MSi. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 17 asal Papua Barat di Embarkasi Makassar untuk diberangkatkan ke Arab Saudi.
Paulus menitipkan doa bagi JCH untuk mendoakan agar Indonesia aman dan damai. "Saya datang secara khusus untuk melepas JCH asal Papua Barat. Doakan, kita semua dalam keadaan aman dan damai. Negara lain sudah ada yang mengalami krisis akibat pandemi," kata Paulus Waterpauw seusai prosesi pelepasan JCH di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (29/6) malam.
Paulus mengingatkan kepada JCH agar fokus beribadah untuk menyempurnakan Rukun Islam Kelima. “Kami doakan juga kepada seluruh JCH asal Papua Barat bisa kembali ke Tanah Air dan meraih haji mabrur. Menjalankan ibadah dengan baik dan kembali dalam keadaan sehat serta selamat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor mengatakan tahun ini, Papua Barat mendapatkan kuota 330 orang untuk diberangkatkan ke Tanah Suci, Arab Saudi. Jumlah ini berkurang 50 persen dari seharusnya.
"Sebelumnya, kuota JCH Papua Barat 725 orang. Namun yang terisi tahun ini hanya 330 jemaah, setengah dari kuota itu. Memang terjadi pengurangan," kata dia. Dirinya mengaku antusias masyarakat Papua Barat untuk melaksanakan ibadah haji cukup tinggi. Daftar tunggu keberangkatan untuk Papua Barat mencapai 20 tahun. Sedangkan daftar tunggu JCH asal Papua Barat sebanyak 11 ribu orang.
“Kami berharap JCH asal Papua Barat bisa melaksanakan pesan yang disampaikan Pak Gubernur untuk menjaga nama baik negara dan daerah. Jagalah selalu kekompakan dan nama baik negara. Termasuk kesehatan diri sendiri,” tuturnya. (mcr30/JPNN.com)