SUMEKS CO Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin angkat bicara terkait dugaan kepemilikan kerangkeng di halaman rumahnya Dia membantah tempat itu disebut kerangkeng melainkan tempat pembinaan Itu bukan kerangkeng manusia Itu tempat pembinaan kata Terbit Rencana usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan Senin 7 2 Dia pun mengklaim tidak mempekerjakan di pabrik sawit miliknya itu Melainkan hanya memberikan kemampuan bagi mereka yang mendekam di balik kerangkeng tersebut Bukan dipekerjakan hanya untuk memberikan sebagai skill Supaya menjadi keterampilan dari situ orang itu bisa memanfaatkan di luar ucap Terbit Dia mengakui tidak melaporkan ke aparat penegak hukum terkait kepemilikan kerangkeng tersebut Karena masyarakat umum dan aparat kepolisian mengetahui terkait kepemilikan kerangkeng di halaman rumahnya Kalau laporan tidak tapi itu sudah umum tidak dirahasiakan lagi Iya diketahui aparat kepolisian ungkap Terbit Karena itu dia menegaskan tidak ada masyarakat di Kabupaten Langkat yang protes terkait kerangkeng di rumahnya itu Dia mengklaim hal itu membantu warga setempat Tidak ada yang protes sifatnya membantu warga di sana klaim Terbit Sebelumnya Komnas HAM telah memeriksa Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin selama kurang lebih dua jam Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 13 40 WIB hingga pukul 15 16 WIB di gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan Beka menjelaskan dari hasil pemeriksaan Terbit Rencana mengakui ada korban tewas akibat kerangkeng tersebut Karena itu Komnas HAM turut mendalami bagaimana jika ada korban tewas di dalam kerangkeng yang disebut sebagai tempat rehabilitasi Memang terkonfirmasi ada yang meninggal dalam kerangkeng tersebut dan juga bagaimana SOP penanganan kalau ada kekerasan atau korban jiwa ucap Beka Meski demikian lanjut Beka dari hasil pemeriksaan Terbit Rencana tidak menjelaskan secara rinci terkait jumlah korban dari kerangkeng tersebut Hal ini pun akan didalami oleh Komnas HAM Nggak ngomong jumlah orang tapi bahwa ada yang meninggal iya tegas Beka Komnas HAM juga berhasil mendapat informasi terkait sejarah berdirinya kerangkeng tersebut Serta bagaimana penanganan di dalam kerangkeng tersebut Kami mendapatkan informasi terkait sejarah kerangkeng yang ada metode pembinaan yang dilakukan oleh tim yang mengelola kerangkeng itu sehari hari ucap Beka Dalam kesempatan yang sama Komisioner Komnas HAM Chairul Anam menyampaikan ada dugaan kekerasan di dalam kerangkeng Bupati Langkat Hal ini pun turut didalami tim Komnas HAM tetapi saat ini tidak bisa dijelaskan secara rinci apakah ada dugaan keterlibatan Terbit Itu sedang kami dalami ucap Anam Dugaan kepemilikan kerangkeng manusia ini sebelumnya dibongkar oleh Migrant Care setelah mengadukannya ke Komnas HAM Dalam laporannya Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah menyebut sebanyak 40 pekerja sawit mendekam di dalam kerangkeng milik Terbit Rencana Laporan ini disertai bukti bukti di antaranya foto video dan juga foto foto korban Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja kata Anis di kantor Komnas HAM Jakarta Pusat Senin 24 1 Anis mengutarakan kerangkeng itu terdapat di belakang halaman rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Anis mengungkapkan kerangkeng tersebut mirip penjara dengan tambahan gembok agar para pekerjanya tidak keluar masuk sembarangan Dia tak memungkiri para pekerja kerap mendapat penyiksaan seperti pemukulan Bahkan mengakibatkan lebam hingga luka luka Sampai lebam lebam dan sebagian mengalami luka luka pungkas Anis jpg
Pengakuan Non Aktif Bupati Langkat: Hanya Memberikan Skill
Senin 07-02-2022,20:26 WIB
Editor : Admin 01
Kategori :