Unggahan Rektor ITK, Dinilai Pakar Hukum Prof Suteki Berpotensi Hancurkan Masa Depan Generasi

Kamis 12-05-2022,11:13 WIB
Editor : Admin 01

SUMEKS CO Unggahan Rektor Institut Teknologi Kalimantan ITK Prof Budi Santosa Purwokartiko ditanggapi serius Pakar Hukum dan Filsafat Pancasila Universitas Diponegoro Prof Suteki Menurut dia unggahan Budi Santosa membuat kegaduhan yang bisa merusak nilai nilai kebangsaan dan budaya serta berdampak besar pada generasi muda Kalau diamati memang ada dugaan kuat perbuatan yang rasis bahkan xenophobia kata Prof Suteki dikutip dari kanal YouTube tvOne Rabu 11 5 Cambridge Dictionary mendefinisikan xenophobia sebagai ketidaksukaan atau ketakutan ekstrem terhadap orang asing adat istiadat agama dan lain lain Hal itu memicu permusuhan terhadap hal hal asing sebagai bentuk reaksi rasa takut Suteki menambahkan selain merusak kebangsaan unggahan Rektor ITK juga mengoyak kohesi sosial budaya dan menghancurkan masa depan generasi bangsa Baca Juga Mahasiswa ITK Menuntut Prof Budi Santoso Mengundurkan Diri sebagai Rektor Harusnya generasi bangsa itu steril dari sikap tendensius yang bermuatan rasisme kata Suteki Terkait besarnya dampak unggahan yang dibuat Budi Santosa ada tiga langkah yang bisa dilakukan Pertama langkah secara hukum Kedua langkah administratif dan ketiga secara etika moral Jadi kalau diteliti lebih lanjut ini nanti banyak peraturan perundang undangan yang dilanggar yaitu UU ITE terutama Pasal 28 dan 45 Juga KUHP terkait dengan persoalan penistaan agama yaitu di Pasal 156a dan atau 157 beber mantan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro itu Kalau nanti terbukti dan ada korban dari sikap rasisme itu tambah dia tindakan juga bertentangan atau nanti memenuhi unsur unsur tindak pidana undang undang penghapusan diskriminasi ras dan etnis di UU 40 2008 Itu potensi hukum yang dilanggar tegas Prof Suteki Rektor ITK Budi Santosa viral di media sosial gara gara unggahannya soal penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan LPDP Dalam akun Facebook miliknya Budi menuliskan dari 12 mahasiswi yang diwawancarainya tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun Otaknya benar benar open mind Mereka mencari Tuhan ke negara negara maju seperti Korea Eropa barat dan US Bukan ke negara yang orang orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi esy jpnn

Tags :
Kategori :

Terkait