PHE Ogan Komering Wujudkan Desa Hijau dan Mandiri melalui Kompas Lestari
PT PHE Ogan Komering dan masyarakat Desa Makartitama, melakukan aksi nyata pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis ekonomi sirkular. --
Muhibat, Kepala Desa Makartitama melihat perubahan ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan desanya. Masyarakat kini mampu mengelola sampah sebagai sumber penghidupan baru.
"Selain memberi manfaat, Kompas Lestari juga menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa," ungkapnya.
BACA JUGA:RSU Pertamina Palembang Gelar Penyuluhan Kandungan Gizi ke Pelaku UMKM di Ogan Ilir
BACA JUGA:Konsisten Jalankan Program Dekarbonisasi, Kilang Pertamina Kedepankan Inovasi dan Efisiensi Energi
Bagi PHE Ogan Komering, lanjut Karyanto, keberhasilan ini mencerminkan komitmen perusahaan menghadirkan Creating Shared Value (CSV) dan mendukung berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Terutama bidang pekerjaan layak, pembangunan desa berkelanjutan, konsumsi bertanggung jawab, hingga aksi iklim. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pendekatan partisipatif dan inovatif mampu membawa manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Manager CID PHR Regional 1 Iwan Ridwan Faizal menyebutkan perusahaan terus berupaya menghadirkan program inovatif untuk masyarakat dan lingkungan.
"Harapannya, program ini dapat menjadi inisiator yang baik dan ke depan bisa direplikasi di lokasi lain agar pengelolaan sampah organik semakin masif dan bernilai ekonomis bagi masyarakat," ungkap Iwan.
BACA JUGA:Menjaga Warisan Desa Makarti Jaya, PHE Ogan Komering Gelar Festival Budaya Sekaa Nguda
Sementara itu, Pjs Field Manager PHE Ogan Komering Juli Karyanto menilai program ini menumbuhkan kesadaran dan kemandirian warga.
"Ketika masyarakat berdaya, keberlanjutan akan tumbuh dari akar," ujarnya.
Melalui sinergi dan inovasi, Kompas Lestari membuktikan bahwa dari limbah dapat lahir kesejahteraan, dan dari desa dapat tumbuh peradaban hijau yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, Kompas Lestari menunjukkan bahwa sampah bukan akhir dari sebuah siklus, melainkan awal dari perjalanan baru menuju kesejahteraan. Dari tangan-tangan masyarakat Makartitama, lahirlah inspirasi bahwa masa depan hijau dapat dibangun dari desa. Tempat di mana perubahan memungkinkan tumbuh dari hal-hal sederhana, namun berdampak besar bagi kehidupan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


