Presiden Erdogan Tunjukkan Kekuatan Doa, Serukan Salat Istisqa, Ilmuan Turki Dibikin Melongo

Presiden Erdogan Tunjukkan Kekuatan Doa, Serukan Salat Istisqa, Ilmuan Turki Dibikin Melongo

Presiden Erdogan Tunjukkan Kekuatan Doa--

Presiden Erdogan Tunjukkan Kekuatan Doa, Serukan Salat Istisqa, Ilmuan Turki Dibikin Melongo

SUMEKS.CO - Erdogan membuktikan kekuatan doa. 

Bencana kekeringan melanda Turki. Para pakar pengelolaan air di Istambul memprediksi tidak akan turun hujan di seluruh wilayah Turki sampai waktu yang lama.

Badan meteorologi Turki pun menyatakan, stok air dibeberapa bendungan besar di Turki terus menyusut. Bahkan, ada yang sudah mengering. Stok air di seluruh Turki pun terus berkurang. 

BACA JUGA:Kisah Mualaf Daud Kim Oppa Ganteng Asal Korea, Tertarik dengan Islam Gara-Gara Gadis Berhijab Indonesia

Awal Januari, Angkara memiliki stok air 110 hari kedepan. Sedangkan Istambul lebih parah, hanya memiliki stok air untuk 45 hari kedepan. 

Pemerintah Turki tidak bisa berbuat banyak atas masalah yang dihadapi. Sebab tahun-tahun sebelumnya sudah membangun bendungan dan waduk, yang pada akhirnya semua yang dilakukan tidak sepenuhnya membantu. 

Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memerintahkan Direktur Urusan Agama Turki mewajibkan seluruh imam masjid melaksanakan shalat Istisqa (shalat minta hujan). Shalat telah dilaksanakan, tapi belum ada tanda akan turun hujan. 

Hingga akhir perintah Erdogan itu dikritik oleh pakar pengelolaan air, DR Akgun Ilham. Dia mengatakan kepada Euro News, bahwa perintah Shalat Istisqa diseluruh Turki benar-benar tidak berguna. Bahkan dia mengatakan, doa minta hujan itu merupakan ritual pagan Turki yang berusia 10 ribu tahun. 

BACA JUGA:Daud Kim, Oppa Ganteng Korea yang Mualaf Gara-Gara Berkunjung ke Indonesia

"Bulan lalu pemerintah menugaskan Direktur Urasan Agama untuk mengadakan ritual "doa minta hujan (shalat Istisqa) diseluruh kota di Turki. Padahal itu tidak ada gunanya, tuhan tidak bertanggung jawab atas perubahan iklim," kata Akgun. 

"Saya tak menentang (doa meminta hujan). Itu adalah ritual pagan Turki yang sudah ada selama 10 ribu tahun," ucap Akgun. 

Sementara itu kebakaran hutan melanda beberapa wilayah Turki, yang dituding dilakukan pemberontak Kurdi. Akibatnya kondisi pun makin parah. 

Menghadapi situasi darurat itu, lagi-lagi Presiden Erdogan menyeruhkan menggelar Shalat Istisqa secara besar-besaran. Menanggapi seruan Erdogan, para ilmuwan kembali meragukan Shalat Istisqa. Sama seperti sebelumnya, gagal dan percuma. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: