Ngidang Boloh Sebatang, Tradisi Palembang Masih Terjaga

Ngidang Boloh Sebatang, Tradisi Palembang Masih Terjaga

Tradisi hidangan Boloh Sebatang di Palembang. --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Meski tergerus zaman, salah satu tradisi khas Palembang "ngidang" atau menyajikan hidangan makanan pada suatu acara, masih terus dipertahankan hingga sekarang. Salah satunya di Kampung Kelurahan 1 Ulu Kecamatan SU 1, Palembang.

Hj Nyimas Syarifah Karim alias Cek Ipah (72), salah satu tetua warga di Kampung yang masih banyak keturunan orang Palembang asli, menerangkan tradisi ngidang pada suatu acara terdiri beberapa jenis, diantaranya Ngidang Ngobeng dan Ngidang Boloh Sebatang".

Berbeda dengan ngidang ngobeng, tradisi ngidang boloh sebatang dikatakan Cek Ipah yaitu tata cara menghidangkan makanan ringan yang diselenggarakan pada suatu acara seperti arisan pengajian, syukuran, sedekahan ataupun kendurian dan biasanya diadakan pada waktu selepas makan siang.

"Biasanya Ngidang Boloh Sebatang itu, diadakan pada acara tertentu saja seperti arisan, waktunya selepas makan siang atau usai waktu sholat Ashar," terang Cek Ipah diwawancarai di kediamannya, Sabtu 3 Desember 2022.

BACA JUGA:Asal Muasal Sejarah Pempek Palembang, Awalnya Disebut Kelesan

Dikatakannya, jenis-jenis penganan yang disajikan saat Ngidang Boloh Sebatang juga berbeda dengan Ngidang Ngobeng, yang mana penganan Boloh Sebatang biasanya penganan makanan ringan khas Palembang saja, seperti tekwan, pempek, model, serta berbagai jenis kue.

Tradisi cara penyajian Ngidang Boloh Sebatang, lanjut Cek Ipah yakni dihidangkan di lantai dengan menggunakan kain panjang sebagai alas atau bahasa Palembang disebut "sepra", oleh sebab itulah dikatakan Ngidang Boloh Sebatang karena berbentuk Boloh (Bambu) yang memanjang.

"Di atas sepra itulah disusun berbagai macam hidangan, mulai dari hidangan utama tekwan, kue kerupuk serta penganan kecil lainnya," ujarnya 

Lebih lanjut dikatakannya, meski susah ditemui, Ngidang Ngobeng ataupun Ngidang Boloh Sebatang adalah tradisi yang telah lama ada yang masih dianut oleh masyarakat kampung keturunan asli Palembang.

Selain di Kampung 1 Ulu, tuturnya, tradisi tersebut juga masih dapat ditemui di beberapa daerah lainnya, seperti di perkampungan Arab Pasar Kuto, Kelurahan 14 Ulu, serta Tangga Buntung dan beberapa wilayah lainnya di Kota Palembang.

BACA JUGA:6 Rekomendasi Tempat Jajan Oleh Oleh Pempek di Kota Palembang

Menurutnya, tradisi cara Ngidang khas Palembang mempunyai arti tersendiri, yang mana sanak keluarga serta tetangga yang punya hajat atau acara bahu membahu membuat beragam penganan khas Palembang, hingga menjalin keakraban antar sanak keluarga dan mempererat silaturrahmi.

"Akan berbeda suasananya jika pada suatu acara dengan mengandalkan Catering, namun tidak dipungkiri selain simpel, juga kebanyakan jaman sekarang tidak mau repot," tukasnya.

Dia berharap, agar tradisi-tradisi khas Palembang seperti itu tidak hilang dan dapat diteruskan oleh para kaum milenial, ditambah adanya dukungan dari pemerintah serta pihak lainnya untuk tetap melestarikan kebudayaan asli Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: