Permintaan Tinggi Harga Daging Ayam Tembus Rp38 Ribu Per Kilo Jelang Nataru

Hal senada dikatakan Juariani, naiknya harga daging ayam dan telur hampir 3 bulan belakangan ini selain memang permintaannya tinggi juga dikarenakan produksinya yang menurun. 

"Sekarang ini permintaan meningkat bukan hanya dari masyarakat tetapi juga usaha catering untuk menu MBG. Sedangkan produksinya menurun," paparnya. 

Mengenai harga daging ayam dan telur, lanjut Juariani, untuk normalnya dijual Rp 34-35 ribu per kilonya untuk daging ayam. Kalau harga telur sebelum kenaikan normalnya dijual Rp 24-25 ribu per kilonya. 

BACA JUGA:Tewaskan 3 Polisi Polsek Negara Batin Saat Penggerebekan Judi Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Divonis Mati

BACA JUGA:Perkara Ayam Pria di Palembang Didatangi di Rumahnya Dituduh Maling dan Diancam Dipukul Pakai Besi

Penguasa catering untuk menu MBG (Makan Bergizi Gratis) rutin membeli daging ayam dan telur. Ditambah akhir tahun ini banyak masyarakat yang menggelar hajatan serta adanya perayaan Natal.

Jadi, jelas permintaan akan daging ayam dan telur terus bertambah tinggi atau banyak. Mengenai stok di pasar untuk daging ayam dan telur ini banyak dan tersedia tanpa ada kekurangan. 

"Kalau untuk pasokan daging ayam yang ada di Pasar Kayuagung berasal Kecamatan Lempuing OKI, SP Padang OKI, Kabupaten tetangga Ogan Ilir dan juga ada dari Palembang," kata Juariani. 

Lalu, untuk telur ayam juga ada yang berasal Lempuing OKI, Kabupaten OI dan juga dari Palembang. 

BACA JUGA:Polisi Bubarkan Arena Judi Sabung Ayam di Desa Kota Bumi OKI Dibubarkan, Fasilitas Langsung Dimusnahkan

BACA JUGA:DPMPTSP Ogan Ilir Lakukan Pemantauan ke Pelaku Usaha Ayam Pedaging di Kecamatan Rambang Kuang

"Yang jelas untuk pasokan tidak ada kekurangan meskipun permintaan tinggi. Dimana harga daging ayam dan telur tinggi permintaan mendekati akhir pekan yaitu mulai Kamis karena masyarakat untuk acara hajatan," terangnya. 

 

 

 

Sumber: