Pemprov Sumsel Luncurkan 200 Calendar of Event, Herman Deru: Desa Wisata Harus Jadi Penggerak Ekonomi Daerah
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan resmi meluncurkan 200 Calendar of Event (CoE) 2025.--
SUMEKS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan resmi meluncurkan 200 Calendar of Event (CoE) 2025 yang berasal dari 17 kabupaten/kota.
Peluncuran ini dirangkaikan dengan Anugerah Pesona Desa Wisata Sumsel 2025 dan dihadiri langsung Gubernur Dr. H. Herman Deru.
Dalam acara tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa desa wisata memiliki peran strategis sebagai lokomotif ekonomi kreatif di daerah. Menurutnya, desa yang dikelola dengan baik mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.
“Desa wisata ini bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga ekonomi masyarakat. Karena itulah saya sangat mendukung kegiatan ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Ajak Dokter Siap Dukung Sumsel Health Tourism 2026
BACA JUGA:Herman Deru Minta ASN Tetap Jaga Kinerja di Tengah Dinamika Keuangan Daerah
Ia mengapresiasi desa-desa yang berhasil menampilkan inovasi melalui berbagai kategori lomba seperti homestay, souvenir, dan kelembagaan desa. Menurutnya, kreativitas masyarakat menjadi modal utama pengembangan sektor pariwisata.
Herman Deru menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus memberikan dukungan kepada desa wisata agar mampu bersaing dengan destinasi lain secara nasional. Penghargaan yang diberikan diharapkan menjadi motivasi untuk terus tumbuh dan berdaya.
“Piala ini mungkin sederhana, tetapi maknanya sangat besar. Ini sebagai bukti bahwa kalian memiliki karya yang layak diapresiasi,” katanya.
Gubernur juga menyinggung tentang event Sriwijaya Ranau Gran Fondo (SRGF) yang menurutnya memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat. Model integrasi wisata alam dan kegiatan sport tourism ini dinilai dapat diterapkan pada desa-desa lain.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan Flyover Gandus, Akhiri Banjir dan Kemacetan
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Lantik 72 Bakohumas dan Resmikan Platform Cek Fakta untuk Perangi Hoaks
Ia mengingatkan bahwa kekayaan alam saja tidak cukup jika tidak didukung oleh upaya pengembangan yang berkelanjutan. Desa yang berhasil meraih penghargaan diminta agar tidak berpuas diri.
“Setelah terkenal, tantangan sesungguhnya adalah mempertahankan. Itu hanya bisa dilakukan jika inovasi terus berjalan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


