Layanan Kesehatan Haji 2025 Sukses, Jumlah Jemaah Wafat Alami Penurunan Signifikan

Layanan Kesehatan Haji 2025 Sukses, Jumlah Jemaah Wafat Alami Penurunan Signifikan

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Mohammad Imran. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

Walaupun layanan KKHI telah resmi ditutup, tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan akan tetap melakukan kunjungan (visitasi) terhadap 43 jemaah yang masih menjalani perawatan di RSAS hingga seluruh tim kembali ke Indonesia.

Tahun ini, pelayanan kesehatan haji dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama terkait penyesuaian terhadap kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi. 

BACA JUGA:Ibadah Umrah dan Haji Berpotensi Dibuka Lewat Jalur Laut

BACA JUGA:Akhirnya Pulang ke Ogan Ilir, Kabag Kesra Besuk Jemaah Haji yang Sempat Dirawat di RS Madinah

Salah satunya adalah keterbatasan izin operasional KKHI yang hanya mencakup layanan rawat jalan serta pembatasan jumlah klinik sektor.

“Informasi tentang kebijakan tersebut kurang jelas sejak awal, sehingga sempat menghambat pelaksanaan tugas. Bahkan, kami kerap mengalami inspeksi mendadak saat layanan sudah berjalan,” ungkap Imran.

Salah satu capaian penting adalah keberhasilan pelaksanaan program tanazul—pemulangan dini jemaah karena alasan kesehatan. 

Program ini berlangsung tanpa hambatan dan seluruh pasien tanazul selamat tiba di Indonesia, meski sebagian masih memerlukan perawatan lanjutan.

BACA JUGA:Pemerintah Banyuasin Siap Memberangkatkan 231 Jamaah Calon Haji Tahun 2025

BACA JUGA:Kloter 19 Tiba di Palembang, Seorang Jemaah Haji yang Terpisah di Mekkah Masih dalam Pencarian

“Saya melihat program tanazul berjalan sangat baik. Tidak ada yang berhenti di tengah jalan. Ini buah dari koordinasi yang baik antara Daker Makkah, Madinah, dan Bandara,” kata Imran.

Imran menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh petugas kesehatan yang telah mengemban amanah melayani para tamu Allah. Ia juga mengingatkan agar seluruh tenaga kesehatan terus bersyukur dan melakukan refleksi.

"Jika dalam tugas masih ada kekurangan dalam pelayanan, mari kita perbanyak istighfar. Kita belajar dari setiap proses dan momen pelayanan ini,” ujarnya.

Sebagai evaluasi dalam layanan kesehatan haji 2025, Imran menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang lebih baik dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk menghadapi musim haji tahun berikutnya.

BACA JUGA:Ini Terobosan Perdana Haji 2024, Lebih Terbuka, Terjangkau dan Kompetitif

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait