Israel Serang Markas Besar Televisi Nasional Iran, IRNA Kecam Keras Tindakan Ini sebagai Kejahatan Perang

Islamic Republic News Agency (IRNA) mengutuk keras serangan Israel terhadap markas besar televisi nasional Iran (IRIB) di Teheran--
Balasan serangan Iran ini juga menjadi sorotan karena dampaknya terhadap keamanan wilayah Israel. Meski Israel memiliki sistem pertahanan canggih, serangan dari Iran, yang menargetkan infrastruktur penting, menunjukkan kemampuan militer Iran untuk menembus pertahanan berlapis Israel. Warga Israel kini menghadapi ketidakpastian dan harus bertahan dalam kondisi darurat.
Dalam pernyataannya, IRNA menegaskan bahwa mereka akan terus berdiri bersama IRIB dan media Iran lainnya dalam menyuarakan kebenaran bangsa Iran di tengah agresi Israel.
Serangan terhadap kantor media ini, menurut IRNA, adalah usaha untuk melemahkan semangat bangsa Iran dan menghilangkan kebebasan pers.
BACA JUGA:Konflik Israel - Iran Kian Membara, Mendakak Presiden AS Donald Trump Keluarkan Ultimatum Keras
BACA JUGA:GILA, Ratusan Rudal Hipersonik Iran Butuh 11 Menit Hantam Tel Aviv, Iron Dome Menyerah
Sementara itu Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump meninggalkan KTT G7 di Kanada satu hari lebih awal karena ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran.
Trump awalnya direncanakan untuk tinggal hingga Selasa, namun situasi di Timur Tengah memaksa perubahan tersebut.
Meskipun Trump menandatangani kesepakatan perdagangan penting dengan Inggris, ia memutuskan untuk kembali ke Washington untuk menangani masalah yang lebih mendesak.
Trump juga menolak menandatangani pernyataan bersama G7 yang menyerukan de-eskalasi antara Israel dan Iran, menciptakan ketegangan dengan para pemimpin Eropa.
Selama KTT, Trump mengeluarkan peringatan kepada Iran, menyarankan agar mereka segera mengevakuasi warganya di Teheran, dan menyebut bahwa Iran mungkin ingin melakukan negosiasi. Iran Tak akan menang lawan Israel, ultimatumnya.
Meskipun ada perbedaan besar dengan para pemimpin Eropa terkait strategi terhadap Timur Tengah, Trump tetap menekankan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Keputusan Trump untuk meninggalkan KTT lebih awal menunjukkan urgensi yang meningkat terkait konflik ini dan memberikan gambaran tentang bagaimana AS berencana menangani ketegangan di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: