Sambut Iduladha 1446 H dengan Puasa Arafah dan Ibadah Kurban, Begini Tatacaranya

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Jaidi, mengajak umat Islam sambut Idul Adha dengan Qurban dan puasa--
Sumeks.co- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Jaidi, mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, dengan memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT melalui amalan-amalan utama seperti puasa Arafah dan ibadah kurban.
Ajakan ini disampaikan H Abdullah Jaidi dalam konferensi pers usai sidang isbat penetapan 1 DZulhijjah 1446 H yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025 di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta.
Dalam sidang tersebut diputuskan bahwa 1 DZulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, Hari Raya Iduladha atau 10 DZulhijjah akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
"Kaum muslimin dan muslimat yang tidak sedang menunaikan ibadah haji dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah pada tanggal 9 DZulhijjah, hari Kamis. Puasa ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan besar, yaitu penghapusan dosa selama dua tahun," ujar Abdullah Jaidi.
BACA JUGA:Drama Sidang Isbat Penentuan1 Dzulhijjah 1446 H, Hilal Terlambat, Ketegangan Pecah di Detik Akhir
BACA JUGA:Sidang Isbat Penetapan 1 DZulhijjah 1446 H Digelar, Pemerintah Tentukan Tanggal Resmi Iduladha 2025
Selain puasa Arafah, Abdullah juga mengingatkan pentingnya ibadah kurban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah sekaligus manifestasi kesalehan sosial.
“Bagi kaum muslimin yang memiliki kemampuan, jangan melupakan untuk berkurban pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 DZulhijjah. Ibadah kurban adalah bagian dari mewujudkan kesalehan sosial kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ibadah kurban merupakan bagian dari syiar Islam yang patut dijaga dan dilestarikan.
Ia mengutip QS. Al-Hajj: 32, “Barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka itu adalah tanda ketakwaan hati.”
Menurutnya, Iduladha bukan hanya tentang perayaan, tetapi momentum untuk meningkatkan spiritualitas, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan menyebarkan manfaat kepada sesama, terutama kepada kaum fakir miskin yang menjadi penerima manfaat utama kurban.
Puasa di Bulan DZulhijjah: Panduan Lengkap
Selain puasa Arafah, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah selama sepuluh hari pertama bulan DZulhijjah.
Dikutip dari lamam NU, Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, tidak ada hari-hari yang lebih dicintai Allah untuk dijadikan waktu beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.
BACA JUGA:Hilal Berpotensi Terlihat pada Sidang Isbat Awal Ramadhan
BACA JUGA:Kapan Awal Puasa Ramadan 1446 H/2025 M? Muhammadiyah 1 Maret 2025, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat
"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Tirmidzi)
Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah 2025
1 DZulhijjah = Rabu, 28 Mei 2025
2 DZulhijjah = Kamis, 29 Mei 2025
3 DZulhijjah = Jumat, 30 Mei 2025
4 DZulhijah = Sabtu, 31 Mei 2025
5 DZulhijjah = Minggu, 1 Juni 2025
6 DZulhijjah = Senin, 2 Juni 2025
7 DZulhijjah = Selasa, 3 Juni 2025
8 DZulhijjah = Rabu, 4 Juni 2025 (Puasa Tarwiyah)
9 DZulhijjah = Kamis, 5 Juni 2025 (Puasa Arafah)
10 DZulhijjah = Jumat, 6 Juni 2025 (Hari Raya Iduladha)
Niat Puasa Sunah DZulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
Niat Puasa DZulhijjah (1–7 Zulhijah):
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah):
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Arafah (9 Zulhijah):
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”
Tata Cara dan Doa Buka Puasa
Tata cara puasa di bulan Zulhijah tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Diawali dengan niat sebelum terbit fajar dan menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan yang membatalkan puasa hingga waktu magrib tiba.
Doa buka puasa:
Dzahaba dzhama’u
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala tetap insya Allah.”
Allahumma laka shumtu
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
BACA JUGA:Yuk Kenali Metode Penetapan Ramadan, Ternyata Ini Alasan Kenapa Harus ada Sidang Isbat Loh?
BACA JUGA:Data Hilal Seragam, Muhammadiyah, PBNU, BMKG: Idul Fitri 31 Maret 2025
Keutamaan Hari-Hari Awal Zulhijah
Hari-hari pertama Zulhijah memiliki makna spiritual mendalam:
1 DZulhijah: Hari dimaafkannya Nabi Adam AS
2 dZulhijjah: Hari keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan
3 DZulhijJah: Doa Nabi Zakariya dikabulkan
4 dZulhijjah: Kelahiran Nabi Isa AS
5 DZulhijjah: Kelahiran Nabi Musa AS
6 DZulhiJjah: Hari kemenangan para Nabi
7 dZulhijjah: Hari ditutupnya pintu neraka
8 DZulhiJjah (Tarwiyah): Keutamaannya hanya Allah yang tahu
9 DZulhijJah (Arafah): Puasa yang menghapus dosa dua tahun
10 DZulhijjah: Yaumun Nahr, hari penyembelihan kurban, haram berpuasa
Dengan menghidupkan semangat puasa dan berkurban, umat Islam diharapkan menjadikan Iduladha sebagai momentum memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Ketua MUI, KH Abdullah Jaidi, mengingatkan bahwa ibadah kurban bukan sekadar ritual, tetapi sarana penyucian diri dan pemberdayaan umat.
BACA JUGA:Tahun Ini Haji Akbar, Menag: Apa Saja Keistimewaannya?
BACA JUGA:Jelang Puncak Haji, Jemaah Calon Haji Indonesia Padati Masjid Tan’im untuk Umrah Sunah
Sementara puasa Arafah menjadi kesempatan langka untuk meraih ampunan Allah dalam skala yang luar biasa.
Mari sambut Hari Raya Iduladha 1446 H dengan semangat ibadah dan ketulusan, demi menjadi hamba yang bertakwa dan peduli terhadap sesama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: