Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025, Layanan di Arab Saudi Hampir Final

SUMEKS.CO - Pelaksanaan ibadah haji 2025 semakin dekat, dan para calon jemaah haji (CJH) Indonesia sudah melalui berbagai tahapan yang diperlukan.

Salah satu tahap yang sudah dilakukan adalah manasik haji akbar yang akan dilaksanakan pekan depan. Saat ini, para jemaah haji Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji dengan segala persiapan dan prosedur yang sudah ditetapkan.

Terkait dengan semakin dekatnya pelaksanaan ibadah haji 2025, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, telah menyiapkan layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, baru-baru ini menyampaikan bahwa proses penyiapan layanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah hampir selesai. Menurutnya, sebagian besar persiapan di Makkah dan Madinah telah mencapai hampir 100 persen.

BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Reguler Ditutup 17 April 2025, Tembus 205.690 Orang

BACA JUGA:Dekati Musim Haji, Jemaah Umrah ke Saudi Resmi Ditutup

Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan hal tersebut setelah melakukan kunjungan kerja ke Yordania. Kunjungan tersebut juga dimanfaatkan untuk meninjau kesiapan penyelenggaraan ibadah haji 2025 di Arab Saudi.

Di Bandar Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu, 16 April 2025, Menag mengatakan, "Alhamdulillah, untuk urusan haji, Makkah dan Madinah itu sudah hampir 100 persen rampung." Ini menandakan bahwa layanan bagi jemaah haji Indonesia sudah siap untuk menyambut kedatangan mereka.

Selama di Arab Saudi, Menteri Agama juga menggelar rapat koordinasi bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di sana.

Dalam rapat tersebut, Menag menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia pada tahun ini menerapkan sejumlah langkah efisiensi dalam penyelenggaraan haji.

BACA JUGA:BRI Kembali Dapat Kepercayaan untuk Penyediaan Uang Kertas Asing Haji 2025

BACA JUGA:Pemerintah Arab Saudi Tambah Kuota Petugas Haji Indonesia untuk Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H

Hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya haji tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Menurut Menag, meskipun biaya haji lebih terjangkau, namun kualitas layanan tetap dijaga dengan baik.

"Murah tidak berarti pelayanannya kurang. Justru kita akan menampilkan pelayanan terbaik dengan harga yang sangat terjangkau," tegasnya.

Sumber: