Curhatan Penumpang Pesawat Cengkareng-Palembang, Bagasi Dibongkar hingga Oleh-oleh Makanan Dijarah

Dalam video tersebut, korban juga memperlihatkan tas koper lainnya yang masih dalam kondisi utuh dan tidak dibongkar. 

Namun tetap saja, kejadian tersebut menimbulkan trauma dan ketidaknyamanan tersendiri bagi penumpang tersebut, terlebih ia tidak melakukan transit selama penerbangan.

BACA JUGA:Info Terkini, Penumpang Pesawat Tembus 11 Ribu Sehari via Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

BACA JUGA:Angkasa Pura Musnahkan Barang Terlarang Milik Penumpang Pesawat, Ada Ribuan Korek Api dan Sajam

"Padahal gua nggak transit nih, dari Cengkareng ke Palembang langsung. Parah ini Superjet!" serunya dengan nada kesal.

Unggahan tersebut langsung mengundang berbagai reaksi dari warganet, yang ternyata memiliki pengalaman serupa saat menggunakan layanan Super Air Jet. 

Tak sedikit yang membagikan keluhan mengenai rusaknya bagasi, hingga ketidakjelasan jadwal penerbangan yang sering kali diubah secara sepihak oleh pihak maskapai.

"Super Air Jet juga seenaknya reschedule pesawat aja. Ini besok aku mau transit, jadi kacau semua jadwalnya, padahal udah spare waktu buat transit sebelumnya," tulis seorang pengguna lainnya di kolom komentar.

BACA JUGA: Cerita Penumpang Pesawat Lion JT 330 Asal Prabumulih: Bersyukur Diberi Tuhan Kesempatan Hidup Kedua

BACA JUGA:WADUH! Mamak Papua Marah Besar, KKB Gak Kapok Sandera Pilot Susi Air, Kali Ini Sandera 4 Penumpang Pesawat

Fenomena ini, memunculkan pertanyaan besar terkait keamanan dan pengawasan terhadap bagasi penumpang di bandara maupun oleh pihak maskapai. 

Kejadian seperti ini jelas mencoreng kepercayaan publik, terutama terhadap layanan penerbangan yang seharusnya mengutamakan kenyamanan dan keamanan pelanggan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Super Air Jet belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut. 

Namun publik mendesak agar maskapai segera memberikan klarifikasi serta evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penanganan bagasi di dalam sistem operasional mereka.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan konsumen dalam industri penerbangan perlu ditingkatkan, terutama dalam aspek penanganan barang bawaan penumpang. 

Sumber: