Revisi UU Hak Cipta, Menyempurnakan Perlindungan Musisi dan Pencipta Lagu di Era Digital

Musisi ternama dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas berdiskusi tentang revisi Undang-Undang Hak Cipta yang akan memberikan perlindungan lebih bagi hak pencipta lagu dan musisi.--
SUMEKS.CO - Keberadaan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kini menjadi sorotan utama bagi industri musik Indonesia.
Pasalnya, munculnya berbagai persoalan terkait royalti, hak pencipta lagu, serta hak musisi membuat kebutuhan untuk melakukan revisi semakin mendesak.
Revisi ini bertujuan untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat dalam ekosistem musik tanah air.
Pada Rabu, 19 Februari 2025, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menyambut dengan antusias masukan yang diberikan oleh sejumlah musisi berpengalaman terkait revisi UU Hak Cipta.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Babel Dukung Pagelaran Budaya 'Titang Tue Doa Sekampung' di Desa Bintet
BACA JUGA:Kemenkumham Babel Lantik Tiga Pejabat PPNS, Perkuat Penegakan Hukum di Bangka Belitung
Beberapa nama besar yang turut hadir dalam pertemuan ini antara lain Agnez Mo, Armand Maulana, Kunto Aji, Bunga Citra Lestari (BCL), serta Ariel Noah.
Selain para musisi, Kemenkum juga berencana untuk melibatkan stakeholder lain, termasuk kalangan akademik, guna memberikan kontribusi bagi perumusan revisi yang lebih komprehensif.
Supratman mengungkapkan apresiasinya terhadap para musisi yang telah memberikan masukan terkait masalah hak cipta.
"Di berbagai kesempatan, saya sudah menerima masukan dari musisi, pencipta lagu, dan sebagainya. Hari ini, saya sangat senang mba Agnes datang, karena beliau memiliki pengalaman luas sebagai penyanyi dan pencipta lagu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutama di Amerika Serikat," ujar Supratman di gedung Kemenkum, Jakarta Selatan, Rabu 19 Februari 2025.
BACA JUGA:Kemenkumham Babel Dorong Pendaftaran Hak Cipta dan Desain Industri di Universitas Pertiba
Lebih lanjut, Supratman juga menekankan pentingnya melibatkan pihak-pihak lain yang memiliki pemahaman mendalam tentang hak cipta, termasuk dunia akademik.
"Kami juga akan melibatkan beberapa perguruan tinggi untuk memberikan masukan setelah menerima draf RUU dari parlemen," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: