Presiden Prabowo Reshuffle Pertama Menterinya, Tenyata Ini Alasan di Balik Pergantian Kabinetnya?

Presiden Prabowo Reshuffle Pertama Menterinya, Ini Alasan di Balik Reshuffle?

Jakarta, sumeks.co- Desas-desus mengenai perombakan kabinet akhirnya menjadi kenyataan. Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle (pergantian menteri) pertama dalam pemerintahannya yang baru berusia empat bulan. 

Selain reshuffle menteri, beberapa kepala badan juga resmi dilantik dalam upacara di Istana Negara, 19 Februari 2025.

Salah satu sorotan utama dalam perombakan ini adalah pergantian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).

Dr. Brian Yulianto ditunjuk menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dicopot dari jabatannya. 

Selain itu, Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi juga dilantik sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), menggantikan Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian. Sementara itu, Pratama Dahlian Persadha ditunjuk sebagai Wakil Kepala BSSN menggantikan Rachmat Wibowo.

BACA JUGA:Waw Kabinet Merah Putih Capai 100 Persen Kepatuhan LHKPN, Menteri Pariwisata Ini Terkaya

BACA JUGA:Rumah Menteri di IKN Akan Diperbanyak Jadi 48 Unit, Sesuai Kabinet Prabowo

Tak hanya itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dilantik sebagai pejabat definitif. 

Marsekal Muda Mohammad Syafii menjabat sebagai Kepala Basarnas, Muhammad Yusuf Ateh menjadi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Agustina Arumsari diangkat sebagai Wakil Kepala BPKP.

Setelah pengambilan sumpah jabatan, Presiden Prabowo, Wakil Presiden, dan para menteri lainnya memberikan ucapan selamat kepada para pejabat baru yang dilantik dalam upacara tersebut.

Ini Kemungkinan alasan di Balik Reshuffle?

Pergantian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjadi sorotan utama. Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang kini dicopot dari jabatannya, memilih untuk tidak berkomentar terkait keputusan tersebut. 

Ia meninggalkan kantor Kemendiktisaintek sekitar pukul 13.30 WIB dengan mobil dinas berpelat RI 25.7 tanpa memberikan keterangan kepada wartawan.

Sumber: