Elen Setiadi: Sinergi Pemerintah dan DPRD Kunci Kesuksesan Sumsel
Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, S.H., M.S.E, menghadiri Rapat Paripurna III DPRD Provinsi Sumsel untuk pelantikan pimpinan baru masa jabatan 2024-2029.--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, S.H., M.S.E, menghadiri Rapat Paripurna III DPRD Provinsi Sumsel yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumsel.
Agenda utama rapat ini adalah pengucapan sumpah janji bagi Pimpinan DPRD Provinsi Sumsel Masa Jabatan 2024-2029, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dan anggota dewan.
Pelantikan keempat Pimpinan DPRD yang baru terpilih tersebut mencakup Andie Dinialdie SE., MM sebagai Ketua DPRD, serta Raden Gempita SH, H. Nopianto S. Sos MM, dan H.M. Ilyas Panji Alam SH., SE., MM sebagai wakil-wakil Ketua DPRD.
Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100.2.1.4-4267 Tahun 2024, tertanggal 9 Oktober 2024, dan dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Terima 5.953 PPPK Formasi Tahun 2024, Berikut Rinciannya dan Jadwal Seleksinya!
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Elen Setiadi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, sesuai dengan Undang-Undang Pemerintahan Daerah.
"Kepala daerah, dalam hal ini gubernur, sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah harus memiliki kerja sama yang erat dengan Pimpinan DPRD dan seluruh anggotanya untuk mencapai tujuan bersama: menjadikan Provinsi Sumatera Selatan yang maju dan sejahtera," tegasnya.
Elen menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh Sumatera Selatan, tetapi juga menyoroti potensi besar yang dimiliki provinsi ini.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,96% pada triwulan II tahun 2024, Sumsel menunjukkan kemajuan signifikan di sektor industri, pertambangan, dan perdagangan.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Buka Sosialisasi Program PT Taspen Bagi Kalangan ASN Pemprov Sumsel
"Kita patut bersyukur karena inflasi dapat terkendali pada angka 1,40% di bulan September, lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 1,84%," ungkap Elen.
Namun, Elen mengakui bahwa tantangan besar masih harus dihadapi, terutama dalam menurunkan tingkat kemiskinan yang saat ini berada di angka 10,97%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: