Pj Wali Kota Palembang Paparkan 10 Indikator Program Prioritas

Pj Wali Kota Palembang Paparkan 10 Indikator Program Prioritas

Kepemimpinan yang inspiratif: Pj Wali Kota Palembang menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ucok Abdulrauf Damenta, Penjabat Wali Kota Palembang, memaparkan capaian kinerjanya dalam pertemuan dengan tim penilai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Ruang Pertemuan Utama, Kantor Inspektorat Jenderal Kemendagri.

Paparan ini dihadiri oleh Inspektur I Irjen Brigjen Pol Rustam Mansyur dan sejumlah ahli dari Kementerian, bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Damenta selama menjabat.

Damenta menguraikan sepuluh indikator prioritas yang menjadi fokusnya sebagai Pj Wali Kota.

Indikator tersebut meliputi inflasi, stunting, BUMD, pelayanan publik, pengangguran, kemiskinan ekstrem, kesehatan, penyerapan anggaran, kegiatan unggulan, dan perizinan.

BACA JUGA:3 Bersaudara dari Ogan Ilir yang Kabur dari Rumah, Ditemukan di Serang Banten dalam Kondisi Sehat

BACA JUGA:Mencari HP Harga Rp2 Jutaan? Realme Narzo 70x 5G Bisa Menjadi Pilihan Didukung Chipset Kelas Atas!

“Kami melakukan pendekatan dari aspek pemerintahan, aspek pembangunan, dan aspek kemasyarakatan,” ujar Damenta.

Damenta memaparkan bahwa pada bulan Agustus, Palembang mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (MoM).

Inflasi tahunan tercatat sebesar 1,85%, lebih rendah dibandingkan bulan dan tahun sebelumnya, serta di bawah inflasi nasional yang mencapai 2,12%.

Dalam upaya mengendalikan inflasi, Pemkot Palembang melakukan berbagai langkah, termasuk operasi pasar, pemantauan harga, serta kerja sama dengan daerah penghasil komoditas.


Pj Wali Kota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, berbagi visi dan capaian untuk masa depan kota.--

BACA JUGA:Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Hibah Panwaslu OKI, Kejari Masih Menunggu Penghitungan Kerugian

BACA JUGA:293 Personel Polres Ogan Ilir di Tes Urine oleh Div Propam Mabes Polri, Bagaimana Hasilnya?

Tren penurunan kasus stunting di Palembang juga menunjukkan hasil positif. Dari 401 kasus pada Mei 2024, jumlahnya turun menjadi 349 kasus pada Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: