Patroli Terpadu Cegah Karhutla Terus Dilaksanakan, September 5 Desa Sasaran

Patroli Terpadu Cegah Karhutla Terus Dilaksanakan, September 5 Desa Sasaran

Patroli terpadu cegah Karhutla terus laksanakan, September 5 Desa sasaran. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Personel gabungan saat ini masih terus melaksanakan patroli terpadu di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

Dimana patroli terpadu yang dilaksanakan oleh personel gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri dan masyarakat peduli api (MPA) adalah guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Dikatakan Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP, di September ini patroli terpadu tetap masih dilaksanakan meskipun untuk karhutla di Kabupaten OKI sudah tidak sering terjadi. 

"Di September ini patroli terpadu masih laksanakan, ada 5 desa sasaran di beberapa kecamatan," ungkap Edi, kepada SUMEKS.CO, Rabu 18 September 2024.

BACA JUGA:Wilayah Ogan Ilir Sudah Mulai Turun Hujan, Satgas Karhutlah Tetap Tingkatkan Kewaspadaan

BACA JUGA:Siap-siap, 3 Perusahaan Hutan Tanaman Industri Hari Ini Jalani Sidang Gugatan Karhutla

Edi menjelaskan, patroli terpadu yang dilaksanakan di September 2024 ini telah dimulai 10 September 2024 kemarin hingga sekarang ini. 

Adapun 5 desa sasaran patroli terpadu adalah Desa Sungai Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam. Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur. 

Kemudian, Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang. Desa Embacang, Kecamatan Mesuji Raya dan Desa Pulau Beruang, Kecamatan Tulung Selapan. 

"Patroli terpadu ini oleh tim yang terdiri 5 personil yaitu masing-masing 2 Manggala Agni, 1 TNI, 1 Polri dan 1 MPA," terang Edi. 

BACA JUGA:48 Fire Spot Karhutla Terus Meningkat di OKI, Sudah Tersebar di Beberapa Kecamatan

BACA JUGA:Personel Gabungan Lakukan Mopping Up Karhutla di Desa Simpang Tiga Tulung Selapan OKI

Dikatakan Edi, untuk saat ini di Kabupaten OKI sudah mulai ada hujan minggu lalu. Tetapi patroli terpadu tetap dilaksanakan guna pencegahan karhutla. Dimana ada sebagian wilayah untuk lahan semak belukar sudah benar-benar kering. 

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agustus dan September merupakan puncak kemarau. Sehingga tetap waspada meskipun karhutla sudah jarang terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: