Ekspor Cicak Kering Beromset Miliar Rupiah, Ternyata Ini Manfaatnya Bagi Manusia

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Inspirasi bisnis anti mainstream berikut ini, mungkin bisa dijadikan referensi memperoleh cuan dengan omset hingga miliaran rupiah hanya dengan bermodalkan cicak kencing hingga diekspor ke luar negeri.

Sebuah akun Instagram dengan nama akun Julio Ekspor mengunggah video bagaimana mengelola cicak kering hingga bisa di ekspor ke luar negeri hingga mendapatkan cuan miliaran rupiah.

Dari video yang dilihat, Minggu 28 Juli 2024 Julio memperlihatkan produksi rumahan pengelolaan cicak kering yang berada di Cirebon.

"Hari ini kita mampir ke kota Cirebon, tempatnya kecil tapi bisa ekspor ratusan juta setiap bulan, buat yang penasaran ekspor apa sini ikutin gua," kata pemilik akun Julio Ekspor dalam narasinya.

BACA JUGA:Percaya Atau Tidak, Ternyata Keberadaan Cicak di Rumah Dipercaya Sebagai Petunjuk dan Tanda Akan Hal Ini

BACA JUGA:Simak Ide Kreatif Alat Pengusir Cicak Hanya Dengan Botol Bekas, Bikin Ccal Auto Kabur Selamanya

"Nah jadi ini dia rumah produksi cicak kering, yang di ekspor sampai ke Cina dan Hongkong," ujarnya sembari menunjukkan lokasi rumah produksi cicak kering.

Dalam video, rumah atau tempat produksi cicak kering yang diperlihatkan nampak sangat sederhana dengan dinding kayu dan beratapkan seng biasa.

Namun, menurut Julio Ekspor meskipun rumah atau tempat produksi cicak kering tampak biasa saja namun bisa menghasilkan omset ratusan hingga miliaran rupiah.

"Waduh ini mah cicak keringnya lagi banyak diproduksi ditempat ini dan ternyata diekspor laku di luar negeri," ujarnya.

BACA JUGA:Kepala BPS Sumsel Ungkap Nilai Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai US$503,09 Juta atau Naik 12,94 Persen

BACA JUGA:Gara-Gara Skandal Mesin Toyota Fortuner Bos TMMIN Minta Maaf, Stop Ekspor Sementara

Sembari memperlihatkan cicak kering yang siap dikemas, dalam narasinya mengatakan awal mula ia geli melihat banyaknya cicak kering yang ternyata bahan bakunya berupa cicak hidup didapat dari warga sekitar.

Kemudian, cicak yang didapat dari warga dikumpulkan lalu dikeringkan dengan menggunakan beberapa mesin pengering khusus seperti oven raksasa.

Sumber: