Jemaah Haji Tak Pernah ke Masjidil Haram Tetap Bisa Berdoa di Depan Ka'bah, PPIH Siap Bantu!
Jamaah Haji belum ke Masjidil Haram dan Doa di depan Ka'bah difasilitasi PPIH. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Puncak pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah haji telah selesai. Dimana sejumlah jamaah haji telah berangsur-angsur pulang ke tanah air masing-masing.
Termasuk juga jamaah haji asal Indonesia, dimana kepulangan jamaah haji telah dimulai sejak pekan lalu dang hingga kini.
Untuk diketahui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jamaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram, untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah.
Dimana ada sejumlah jamaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah yang diantar PPIH ke Masjidil Haram.
BACA JUGA:Imigrasi Palembang Gunakan Sistem BCM Layani Kepulangan Jamaah Haji Sumsel
BACA JUGA:Ini Faktor Penyebab 1.000 Jamaah Haji Meninggal di Arab Saudi
Diinformasikan tahun ini Indonesia mendapat kuota 221.000 jamaah haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat 20.000 kuota tambahan. Sehingga total kuota Indonesia adalah 241.000, terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Disampaikan sudah menjadi tugas PPIH untuk memastikan seluruh jamaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non mandiri.
Termasuk badal haji bagi yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.
“Alhamdulillah, jamaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing," jelas Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Hilman Latief di Makkah, dikutip berbagai sumber.
BACA JUGA:14 Asrama Haji Siap Sambut Kepulangan Jamaah Haji Indonesia
BACA JUGA:Begini Doa Menyambut Kepulangan Jamaah Haji, Dear Inilah Tanda-tanda haji Itu Mabrur atau Tidak
Lalu ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu. Jadi meskipun demikian ada beberapa jamaah yang sejak kedatangan di Makkah harus dirawat, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI.
Jadi, sebagian dari mereka mengikuti proses safari wukuf, sebagian lain harus dibadalkan karena tidak memungkinkan untuk evakuasi atau diajak melakukan perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: