Jelang Lebaran Idulfitri 2024 Gepeng di Palembang Ramai Bermunculan, Dinsos Ungkap Penyebabnya
Jelang Lebaran Idulfitri 2024 Gepeng di Palembang Ramai Bermunculan, Dinsos Ungkap Penyebabnya--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Menjelang Lebaran Idulfitri 2024, Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) di Kota Palembang ramai bermunculan.
Pantauan SUMEKS.CO di lapangan. Gepeng terus bermunculan sejak awal hingga akhir Ramadan di beberapa Masjid, trotoar, jalanan protokol Kota Palembang.
Seperti Jalan Kolonel Barlian, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Angkatan 45, dan beberapa jalan protokol lainnya menjadi sasaran para Gepeng.
Para Gepeng di Kota Palembang ini tampak berjajar di trotoar dan meminta-minta di simpang lampu merah.
BACA JUGA:Dinsos Palembang Tak Anggarkan Dana Bantuan Korban Banjir, Simak Alasannya
BACA JUGA:Tak Pakai Lama! Pj Wako Perintahkan Dinsos Tim Tagana Turun ke Lapangan Bantu Warga Kebanjiran
Bahkan, Gepeng juga nekat menyasar rumah ke rumah. Terutama rumah mewah yang ada di sisi jalan protokol Palembang.
Khusus Ramadan, Gepeng juga mengincar masjid-masjid besar di Kota Palembang. Seperti Masjid Agung, Masjid Taqwa, Masjid Darussaid, dan sebagainya.
Gepeng juga nekat menyasar rumah ke rumah. Terutama rumah mewah yang ada di sisi jalan protokol Palembang.--
Mengenai hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Sosial (Dinsos) memberikan keterangan.
Kepala Dinsos Palembang, M Ichsanul Akmal menjelaskan bahwa Gepeng ramai bermunculan di Kota Palembang pada bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran Idulfitri merupakan kebiasaan setiap tahun.
BACA JUGA:Waduh! Total Ada 30.157 Penyandang Disabilitas di Sumsel, Baru Terlayani 6.149, Apa Upaya Dinsos?
"Setiap tahun memang begitu, mereka ramai turun ke jalan. Kalau yang tadi kita temukan hanya beberapa, kini mereka lebih dari biasanya, " jelasnya kepada SUMEKS.CO pada Selasa 9 April 2024.
M Ichsanul Akmal mengatakan bahwa penyebab Gepeng ramai bermunculan dikarenakan saling mengajak satu sama lain.
"Mereka ini awalnya hanya beberapa yang sering kita temui di lampu merah atau trotoar, ya paling satu dua yang memang Gepeng menetap meminta-minta disana. Saat Ramadan apalagi menjelang lebaran mereka mulai saling ajak keluarganya dan temannya. Mereka ini saling aja, yang satu ngajak, yang lainnya juga mengajak jadinya ramai dan ini kebiasaan setiap tahun," katanya.
Lanjut M Ichsanul Akmal menuturkan, padahal Dinsos Palembang sudah melakukan antisipasi dengan melaksanakan patroli setiap hari, bukan hanya bulan Ramadan saja.
BACA JUGA:Dinsos OKI Berikan Penjelasan Bansos BLT El Nino Rp400 Ribu, Simak!
BACA JUGA:Dinsos OKU Timur Serahkan Sembako Untuk Masyarakat Miskin Prasejahtera
"Kita ini memang ada tim khusus yang menangani Gepeng, kami telah berpatroli setiap hari, bukan hanya Ramadan. Setiap hari itu banyak yang kita tangkap amankan Gepeng, ataupun badut. Kalau mau lihat buktinya, lihat saja di kantor Dinsos ada sekitar 100 kostum badut yang telah disita. Namun setelah di razia mereka bukannya jera melainkan lanjut mengemis," tuturnya.
Menurut M Ichsanul Akmal, Gepeng setelah di razia namun tidak jera dikarenakan mereka berpikir masih tetap bisa menerima penghasilan atau belas kasihan masyarakat.
"Mereka ini kenapa tidak jera kembali mengemis, karena mereka berpikir masih banyak masyarakat yang beri uang, sehingga mereka kembali mengemis. Coba kalau tidak kita beri pasti mereka tidak mau mengemis lagi," tegasnya.
Oleh karena itu, M Ichsanul Akmal mengimbau masyarakat Palembang tidak memberi lagi uang sepeser pun untuk Gepeng yang berada di trotoar jalanan protokol atau lampu merah.
BACA JUGA:Jelang Ramadan, Dinsos Palembang Tertibkan Pengemis-Pengamen
BACA JUGA:Jumat Berbagi, Dinsos Palembang Bagikan Nasi Bungkus
"Mereka yang mengemis ini kebanyakan masih mampu badannya sehat, belum tua, tetapi mereka malas bekerja. Mereka pikir daripada bekerja mending mengemis kalau uang yang disapat juga banyak. Karena penyebnya ialah masyarakat kita yang mudah kasihan dan memanjakan mereka sehingga malas bekerja," imbaunya.
"Untuk mengantisipasi Gepeng ini bukan hanya peran serrta pemerintah saja. Namun masyarakat juga harus sadar mengapa mereka seperti itu, tentunya kerja sama masyarakat sangat diperlukan yakni dengan tidak memberi mereka uang lagi. Kalau untuk sedekah bisa dengan langsung pada tempatnya. Mereka Gepeng juga yang terdaftar di DTKS sudah diberi bantuan Sembako dari Pemerintah," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: