Terlalu! Masjid Al-Omari Gaza, Saksi Bisu Sejarah Kejayaan Islam di Palestina Hancur Lebur Oleh Agresi Israel

Terlalu! Masjid Al-Omari Gaza, Saksi Bisu Sejarah Kejayaan Islam di Palestina Hancur Lebur Oleh Agresi Israel

sejarah masjid al-omari di gaza yang hancur oleh serangan israel--

BACA JUGA:Pesona Pulau Maldives di Asia Selatan yang Muslimable, Tak Disangka Penduduknya Mayoritas Beragama Islam Loh!

Selama Perang Salib, bangunan tersebut berubah menjadi sebuah katedral Santo Yohanes pada 1149 masehi.

Daulah Mamluk mengembalikannya ke masjid pada awal abad ke-13 dan menambahkan perpustakaan yang berisi ribuan buku dan manuskrip.

Pada masa Mamluk Sultan Al Zaher Baybars, dibangun perpustakaan masjid sebagai ruang ilmiah bagi para sarjana yang sekaligus menjadi perpustakaan tertua di Gaza.

Masjid ini juga sempat dihancurkan oleh pasukan Mongol pada 1260 dan segera dipulihkan kembali namun hancur karena gempa bumi.

BACA JUGA:Bukan Arab Saudi! Ternyata Ini Negeri yang 100 Persen Jadikan Syariat Islam Sebagai Hukum Negara

BACA JUGA:Asma’ Sang Juru Bicara Para Muslimah dari Madinah, Shahabiyah Anshar Pertama yang Masuk Islam

Setelah itu, sekitar 300 tahun kemudian Masjid Al-Omari memulihkan kembali bangunan masjid.

Pada Masa Utsmaniyah, kekhalifahan memperluas Masjid Al-Omari dan menambahkan fitur baru seperti iwan (ruang berkubah) dan menara yang bercirikan arsitektur Utsmani.

Area bangunan masjid diperluas selama masa pemerintahan Ottoman oleh Sultan Nasser Muhammad.

Kerusakan parah Masjid Al-Omari pernah terjadi setelah pengeboman Inggris selama Perang Dunia I, masjid tersebut dipulihkan pada tahun 1925 oleh Dewan Muslim Tertinggi.

BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam

BACA JUGA:Sebelum Mesir Dibebaskan, Nabi Muhammad SAW Beri Isyarat Pada Umat Islam di Awal Ramadhan 20 Hijriyah

Masjid ini mengalami kerusakan dan kehancuran akibat perang dan bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir.

Kemudian dipugar beberapa kali oleh otoritas lokal dan tokoh agama yang mempertahankan gaya dan karakter aslinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: