Korban Girder Flyover Bantaian Muara Enim yang Ambruk Bertambah 1 Orang Lagi
Beton girder untuk pembangunan flyover Bantaian, Kecamatan Gunung Megang, Muara Enim yang ambruk dan menimpa gerbong kereta babaranjang. Foto: tangkapan layar rekaman CCTV--
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Beton Girder untuk pembangunan flyover Bantaian, Kecamatan Gunung Megang, MUARA ENIM ambruk dan menimpa gerbong kereta babaranjang dengan tujuan Prabumulih menuju MUARA ENIM, Kamis 7 Maret 2024 pukul 11.00 WIB.
Sebanyak 9 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, sebelumnya korban bernama Edi Saputra, yang diketahui sebagai warga Palembang.
Menyusul Kemudian satu korban lagi bernama Resto, warga Makasar yang sebelumnya mengalami luka serius. Korban dikabarkan telah meninggal dunia di RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
Informasi dihimpun, kejadian tersebut terjadi di dalam proyek pembangunan flyover Bantaian, Kecamatan Gunung Megang dibangun oleh PT Ricky Kencana Sukses Mandiri (RKSM).
Dimana saat itu sedang dilakukan pengangkatan benton grider. Namun terjadi ketidakseimbangan sehingga membuatnya jatuh. Jatuhnya balok girder tersebut tepat di bawahnya terdapat kereta babaranjang tengah melintas dari arah Prabumulih menuju Muara Enim.
Lima orang dibawa ke Puskesmas Gunung Megang dan empat orang dibawa ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim. Dua orang korban yang dibawa ke RSUD dr HM Rabain meninggal dunia.
Humas RS HM Rabain, Jauhari mengatakan korban yang dibawa ke RS HM Rabain adalah Edi Saputra warga Palembang, Resto Warga Makasar, Fadil warga Madura, dan Wahyudin warga Makasaar. "Dua pasien atas nama Edi Saputra dan Resto meninggal dunia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Gunung Megang, Hendri Skm mengatakan lima korban yang dibawa ke Puskesmas Gunung Megang yakni Mufaridin (37) warga semarang, Tegar (23) warga Lampung, Edi Setiawan (21) warga lampung, M Budi (51) warga Palembang dan M Hidayat (51) warga Palembang. "Semua korban dirujuk ke RSUD Prabumulih," ungkapnya.
PPK BBJN Sumsel untuk pembangunan fly over, Surya Perdana mengatakan bahwa kronologi kejadian itu pukul 09.00 WIB sedang persiapan. Kemudian dilakukan inspeksi juga dengan PT KAI.
"Pukul 09.30 WIB dilakukan proses erection lifting girder dari posisi nomor 2 ke posisi nomor 1 di ujung arah Muara Enim," bebernya.
Namun, ada miskomunikasi sehingga dari tim launcher terlalu cepat mengangkat sehingga terjadi ketidak seimbangan. "Jadi ada yang diangkat lebih dulu sehingga tidak stabil di konstruksi launcher sehingga terguling ke kanan," ungkapnya.
Menurutnya, kalau terkait getaran yang terjadi karena ada kereta yang melintas itu tidak terlalu berpengaruh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: