Asiyah Binti Muzahim Istri Fir’aun yang Dijamin Surga, Simak Apa yang Dilakukannya!
Ilustrasi--net
SUMEKS.CO - Asiyah binti Muzahim adalah istri Fir’aun yang juga merupakan ibu angkat dari Nabi Musa ‘alaihissalam, dijamin masuk surga.
Dikisahkan bahwa, Asiyah adalah istri yang sangat dicintai oleh Fir’aun. Hal ini dibuktikan ketika Aisyah menemukan Nabi Musa di sungai.
Asiyah yang belum dikaruniai anak memohon kepada suaminya Raja Fir’aun agar diizinkan merawat anak laki-laki tersebut.
Padahal saat itu kondisi kerajaan yang dipimpin oleh Raja Fir’aun sedang gencar untuk membunuh setiap anak laki-laki di Mesir.
Hal ini dikarenakan Fir’aun bermimpi akan dibunuh oleh seorang anak dan membuatnya ketakutan.
Disebutkan juga, Asiyah termasuk ke dalam empat wanita terbaik di muka bumi, diantaranya terdapat nama Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah Az-Zahrah.
Dari Abu Dzaar, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan tujuh hal padaku: Pertama, mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka; Kedua, beliau memerintah agar melihat pada orang di bawahku (dalam hal harta) dan janganlah lihat pada orang yang berada di atasku; Ketiga, beliau memerintahkan padaku untuk menyambung tali silaturahim (hubungan kerabat) walau kerabat tersebut bersikap kasar; Keempat, beliau memerintahkan padaku agar tidak meminta-minta pada seorang pun; Kelima, beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit; Keenam, beliau memerintahkan padaku agar tidak takut terhadap celaan saat berdakwa di jalan Allah; dan Ketujuh, beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan “laa hawla wa laa quwwata illa billah” (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena kalimat tersebut termasuk simpanan di bawah ‘Arsy.”
Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai memerintahkan untuk mengatakan kebenaran walaupun pahit.
Hal inilah yang dipegang teguh oleh Asiyah sehingga beliau wafat dalam mempertahankan agama Islam dalam dirinya.
Dalam kitab ‘Uqudul Lujjain, Syekh Nawawi al-Bantani menceritakan hikayat awal keimanan Asiyah dari keberhasilan Nabi Musa AS mengalahkan tukang sihir suruhan Fir’aun.
Fir’aun betul-betul merasa tidak terima dengan keputusan istrinya atas pengakuan Asiyah mengenai agama Nabi Musa as, anak angkatnya.
Fir’aun pun mengikat kedua tangan dan kaki Asiyah pada empat buah tiang. Tubuhnya dipaksa menatap sengatan matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: