Pramudya Kusumawardana Resmi Gantung Raket, Ternyata Ini Alasannya

 Pramudya Kusumawardana Resmi Gantung Raket, Ternyata Ini Alasannya

Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Rambitan--dok : sumsek.co

SUMEKS.CO - Pebulutangkis Pramudya Kusumawardana, resmi mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI dan akan gantung raket. Pram mempertimbangkan beberapa hal saat mengambil keputusan tersebut.

Partner Yeremia Rambitan itu berhenti bermain bulutangkis terhitung sejak hari Senin, 18 Desember 2023.

Pasangan Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Rambitan, pernah meraih sejumlah prestasi sepanjang kariernya.

Misalnya saja menjuarai Spanish Masters 2021, Belgian International 2021, Asian Championships 2022, medali perak SEA Games 2021, dan medali emas SEA Games 2023.

BACA JUGA:Pebulutangkis Pramudya Kusumawardana Dirumorkan Mundur dari Pelatnas PBSI? Begini Faktanya

Ada alasan tersendiri bagi Pram mundur dari Pelatnas PBSI dan berhenti dari bulutangkis, seperti yang diungkapkan lewat kanal Youtube Badminton Indonesia, Senin 18 Desember 2023.

Ada beberapa poin yang dirasa sudah diputuskan oleh Pramudya :

Poin pertama yang Pram jelaskan, Pram mengaku mempunyai masalah kesehatan yang sangat mempengaruhi hidupnya, sehingga pemulihannya akan memakan waktu lama dan tidak mau sampai mengganggu kegiatan PBSI.

Selanjutnya soal pendidikan, Sebagian warganet sudah mengetahui bahwa Pram akan bersekolah di bidang ilmu olahraga dan psikologi olahraga.

BACA JUGA:Daftar Lengkap Pebulutangkis yang Lolos ke BWF World Tour Final 2023, China Penyumbang Wakil Terbanyak

Dirinya menjelaskan ingin pendidikan ke luar negeri karena sistem Indonesia masih belum mendukung atlet perguruan tinggi menjadi atlet profesional. Selain itu, Pram mempunyai pemikiran lain. Ini adalah Olimpiade.

Pram mengungkapkan, Olimpiade merupakan dambaan setiap atlet. Namun, dirinya merasa belum mencapai potensi maksimalnya sebagai atlet yang ingin lolos ke Olimpiade.

Indonesia sudah banyak meraih medali di olimpiade, apalagi jika berbicara tentang nama Indonesia yang memiliki sejarah dan sejarah yang besar, namun Pram kurang pandai dalam memenuhi kriteria atlet olimpiade berdasarkan hasil statistik, kemajuan pertandingan, dan peluang.

Pram merasa tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk tujuan besar tersebut. Pramudya lalu menjelaskan, saat ini adalah saat yang tepat untuk mengambil keputusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: