Pecinta Otomotif Kecewa! Suzuki Saluto Tidak Rilis di Indonesia, Apa Alasannya?

Pecinta Otomotif Kecewa! Suzuki Saluto Tidak Rilis di Indonesia, Apa Alasannya?

Penampakan motor Suzuki Saluto 125 yang ditunggu kehadirannya di Indonesia.--dok : sumeks.co

SUMEKS.CO - Pecinta otomotif tanah air sedang kecewa lantaran Suzuki Saluto tidak rilis di Indonesia. Hal juga membuat masyarakat bertanya-tanya.

Diketahui Suzuki telah memperkenalkan skutik Saluto di pasar Taiwan sejak tahun 2020, tetapi hingga saat ini kendaraan bergaya retro satu ini belum tersedia di pasar Indonesia.

Dilansir dari Viva, Section Head Domestic Sales & Digital Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales M Razwankaizar mengatakan menghadirkan Suzuki Soluto ke Indonesia banyak pertimbangan.

"Ada banyak pertimbangan untuk membawa Saluto ke Indonesia, termasuk pertimbangan global," katanya dalam keterangan resmi.

BACA JUGA:Cari Motor Matik Klasik Irit Bensin? New Suzuki Saluto 125 Solusinya, Jadi Rivalnya Honda Beat

Razwan juga menyebutkan bahwa salah satu alasan Suzuki belum menghadirkan Saluto di Indonesia adalah masalah harga. Karena Saluto diimpor, harga menjadi faktor penting yang dipertimbangkan.

Menurutnya, jika Saluto 125 dijual di Indonesia, harga pasti akan tinggi. Suzuki saat ini lebih fokus pada menghadirkan kendaraan baru yang diproduksi di India daripada Saluto yang merupakan produk dari Taiwan.

Pada ajang IMOS 2023, Suzuki memilih untuk memperkenalkan Burgman Street 125 EX di Indonesia, yang merupakan produk global dari India.

Untuk spesifikasinya Saluto 125 memiliki mesin satu silinder berkapasitas 124cc dengan sistem pendinginan udara Suzuki Eco Performance (SEP) dan tangki bahan bakar berkapasitas 5,5 liter.

BACA JUGA:Segera Hadir! Suzuki Saluto 125 Scooter Matik Siap Saingi Honda Scoopy dan Yamah Fazzio

Kendaraan ini juga memiliki desain retro modern yang menarik dan dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk keyless entry, tutup pengisi bahan bakar eksternal, slot pengapian multi-fungsi, lampu hazard, serta konsol instrumen semi-digital.

Selain itu, tangki bahan bakar Saluto 125 ditempatkan di bawah floorboard, memberikan ruang penyimpanan yang besar di bawah jok.

Secara detail berikut alasan Suzuki belum merilis Soluto di Indonesia :

BACA JUGA: Cocok untuk Anak Muda! Skutik Retro Honda Stylo Saingi Suzuki Saluto 125

1. Pertimbangan Global

Diketahui pertimbangan global adalah konsep yang mencakup pemikiran, keputusan, dan tindakan yang mempertimbangkan implikasi global suatu kebijakan, peristiwa, atau masalah.

Di tengah dunia yang semakin terhubung dan interdependen, pertimbangan global menjadi sangat penting untuk mengatasi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi manusia modern ini.

Beberapa aspek kunci dalam pemahaman pertimbangan global penting dilakukan termasuk perusahaan otomotif.

BACA JUGA:Luncurkan Monster Motor Sport Terbaru: Suzuki Katana Tawarkan Konfigurasi Mesin 1000 CC

Lantas mengapa perusahaan otomotif penting untuk melakukan pertimbangan global?

Industri otomotif memiliki pasar global yang besar dan beragam. Perusahaan perlu memahami preferensi konsumen, peraturan, dan kebijakan di berbagai negara untuk bersaing secara efektif.

Perusahaan otomotif bersaing dengan produsen dari seluruh dunia. Untuk menghasilkan kendaraan yang kompetitif, mereka perlu memahami tren global, teknologi terkini, dan strategi pesaing.

Sumber daya dan komponen utama untuk industri otomotif sering berasal dari berbagai negara.

BACA JUGA: Suzuki Garap Skutik Bertenaga Hidrogen Progresnya Masih Tahap Pengembangan, Kapan Rilis?

Perusahaan harus mengelola rantai pasokan global dengan efisien untuk menjaga produksi berjalan lancar.

Setiap negara memiliki peraturan dan standar yang berbeda terkait keamanan, emisi, dan kualitas.

Perusahaan otomotif harus mematuhi regulasi ini dalam produksi dan penjualan produk mereka.

2. Pertimbangan Harga

BACA JUGA:Keunggulan New Suzuki Celerio 2023 Super Ganteng dan Canggih : Mesin Irit Selangit

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif ini, pertimbangan harga merupakan faktor kunci yang sangat penting bagi perusahaan otomotif.

Harga adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi daya saing suatu produk di pasar otomotif.

Pelanggan cenderung membandingkan harga berbagai merek dan model sebelum membuat keputusan pembelian. Oleh karena itu, perusahaan otomotif harus menjaga harga produk mereka agar tetap kompetitif.

Harga yang terlalu tinggi dapat membuat produk sulit bersaing, sementara harga terlalu rendah dapat mengurangi keuntungan.

BACA JUGA:Cek Jeroan Suzuki Vanvan 200, Raja Jalanan dengan Spek Dewa Berbalut Teknologi Terkini

Perusahaan perlu melakukan analisis pasar yang cermat untuk menentukan harga yang tepat.

Pertimbangan harga juga berperan penting dalam mengoptimalkan keuntungan perusahaan otomotif.

Menentukan harga yang sesuai dengan biaya produksi dan overhead adalah suatu tantangan. Harga yang terlalu rendah dapat mengurangi margin keuntungan, sementara harga yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya tarik pelanggan.

Oleh karena itu, perusahaan otomotif harus mempertimbangkan biaya produksi, strategi pemasaran, dan harga pesaing dalam menetapkan harga produk mereka.

BACA JUGA:Motor Bebek Sport Suzuki Satria F150, Ini 5 Kelebihan yang Belum Banyak Diketahui

Perusahaan otomotif sering beroperasi di berbagai pasar global yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Pertimbangan harga menjadi penting untuk mengakomodasi perbedaan dalam preferensi konsumen, tingkat daya beli, dan persaingan di setiap pasar.

3. Lebih Fokus Kembangkan Produk India Dibandingkan Taiwan

Alasan lainnya Suzuki juga lebih berminat mengembangkan produk yang di produksi India yang dinilai lebih unggul dibandingkan Taiwan.

BACA JUGA:Suzuki Rekomendasikan Langsung 3 Motor yang Tepat untuk Konsumen, Nomor 1 Cocok Buat Anak Muda!

Hal ini terbukti pada ajang IMOS 2023, Suzuki memilih untuk memperkenalkan Burgman Street 125 EX di Indonesia, yang merupakan produk global dari India.

Negara India dalam pasar otomotif dunia juga dinilai sangat serius dan inovasi dalam mengembangkan kualitas produknya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: