Moge BSA Berserakan di Kota Ini, Warganya Kreatif, Disulap Jadi Ikon Kota
Siantar memiliki sejarah sendiri dengan keberadaan sepeda lawas Birmingham Small Arms atau BSA.--
SUMEKS.CO - Siantar, begitu Kota Pematangsiantar disebut. Kota yang berada di Sumatera Utara ini menjadikan becak motor (bentor) motor gede (moge) sebagai ikon kotanya.
Bahkan, Siantar disebut sebagai Kota Becak BSA. Bagaimana ceritanya? Siantar memiliki sejarah sendiri dengan keberadaan sepeda lawas Birmingham Small Arms atau BSA.
Sepeda motor sisa Perang Dunia II itu disulap menjadi transportasi umum, becak motor (bentor). Awalnya sepeda motor buatan Inggris ini menjadi kendaraan tempur pasukan Sekutu, saat melawan Jepang.
Namun, setelah Sekutu meninggalkan Kota Pematangsiantar, sepeda dengan mesin berkapasitas besar atau motor gede (moge), dibiarkan berserakan.
BACA JUGA:Bentor BSA Siantar, Sepeda Motor Kehilangan Tuan
Pasca kemerdekaan, rongsokan sepeda motor itu dibiarkan. Terdapat ratusan mungkin ribuan unit dari berbagai merek, seperti Norton, tapi paling banyak BSA, sepeda motor kehilangan tuan itu.
Sepeda motor itu seolah kehilangan tuan. Sekitar tahun 1958, warga Siantar mencoba mengotak-atik rongsokan itu.
Ternyata masih berfungsi. Hingga muncul ide untuk menjadikan sebagai mode transportasi, berupa becak motor.
Sepeda motor buatan Inggris itu digandeng dengan becak buatan lokal.
BACA JUGA:Kebayang Nggak! Harga Motor Lawas Pabrikan Itali Ini Kalahkan Harga Toyota Veloz Teranyar
Akhirnya ratusan BSA itu disulap menjadi bentor, dan menjadi mode transportasi andalan Siantar, hingga saat ini.
Keberadaan bentor ini menjadi ikon Kota Pematangsiantar, sebagai kota becak BSA. Saat berkunjung ke Siantar, tugu becak BSA pun dapat ditemukan di jantung Kota Pematangsiantar.
Namun, tidak berproduksinya lagi onderdil membuat keberadaan BSA di Siantar, terus berkurang.
Untuk menyelamatkan BSA ini, pemilik melakukan kanibal. Sehingga lama kelamaan jumlah BSA di Siantar terus berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: