WIDIH! Tentara Kok Tangkap Tentara, Ujang Hendro 10 Tahun Jadi Marinir Gadungan Tipu Wanita Pakai Loreng

 WIDIH! Tentara Kok Tangkap Tentara, Ujang Hendro 10 Tahun  Jadi Marinir Gadungan Tipu Wanita Pakai Loreng

ujang hendro marinir gadungan 10 tahun mengaku anggota TNI--

SUMEKS.CO  – “Tentara kok tangkap tentara,”? Tanya warga Perumahan Pondok Indah State, Penancangan, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten  

Terlihat beberapa pria berbadan tegap masuk komplek perumahan.  Sekitar pukul 00:30 WIB, gerombolan pria berbadan tegap itu tiba menyergap seorang pria lain berpakaian loreng. Usut punya usut ternyata pria misterius itu bernama Ujang Hendro seorang anggota TNI Kopr Marinis gadungan

Selama ini masyarakat mengenal Ujang Hendro bukan orang biasa. Melainkan korps berbaju loreng. Kemanapun mengenakan seragam loreng militer Indonesia dengan emblem TNI Angkatan Laut di dada kirinya.

Ujang mengaku bintara senior dengan pangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) dari Korps Marinir.

Beberapa jam sebelumnya Komandan Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Dandenpom Lanal) Banten, Mayor Laut (PM) Eko Hadi Saputro melaksanakan apel singkat dengan tim intel TNI.

BACA JUGA:Ujang Hendro Lebih Gadungan dari Rahman Nudin, 10 Tahun Mengaku Marinir TNI dan Bisa 'Menyuntik'

Mayor Eko menerangkan kepada tim intel mendapatkan informasi dari warga tentang sosok Pak Ujang Hendro. Karenanya tim intel pun bergerak melakukan pengintaian dan penangkapan terhadap Ujang Hendro.

"Berbekal informasi dari warga, bahwa ada orang yang mengaku anggota TNI yang beraktivitas di area perumahan," kata Mayor Eko, dikutif dari VIVA Militer.

Pria tak dikenal itu adalah tim intel Denpom Lanal Banten dan Ujang Hendro itu ternyata prajurit TNI palsu alias gadungan. Setelah disergap, Ujang Hendro langsung dibawa ke kantor Denpom Lanal Banten. Di sana ia diperiksa dan diinterogasi. Ia pun mengakui semua perbuatannya.

Parahnya lagi Ujang Hendro mengaku 10 tahun melakoni profesi TNI gadungan. Tak seorangpun tahu.

Tujuannya agar masyarakat percaya dan mau mempekerjakan sebagai pengamanan di pergudangan dan perumahan.  Ujang juga mengaku nekat jadi tentara gadungan untuk mengelabui dan memperdaya wanita-wanita yang jadi incarannya. 

BACA JUGA:Tiap Tahun Ada Saja Kasus TNI Gadungan Ditangkap di Muara Enim, Ngaku Intel Kopassus dan Letkol Intelijen

Memang, kalau masyarakat umum mungkin bisa percaya aja dengan tipu-tipu si Ujang ini. Gimana enggak, kemana-mana dia selalu bawa beceng alias pistol yang ternyata cuma airsoft gun.

Ujang juga melengkapi dirinya pakai Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI palsu. Kedok Ujang kini telah terbongkar. Tak ada lagi masyarakat terutama wanita yang jadi korbannya.

Lain ladang lain belalang, lain Rahman lain pula Ujang Hendro. Keduanya TNI gadungan.

Hanya saja Rahman melakoni profesi TNI gadungan selama 2 tahun dan mengaku bisa membantu penerbitan sertipikat tanah.

Lain halnya dengan Ujang Hendro. 10 tahun ngaku anggota TNI berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) Marinir TNI AL. Uniknya lagi Ujang mengaku mantri kesehatan dan bisa mengobati orang sakit. Ilmu nyuntiknya darimana bapak?

BACA JUGA:Kiat Ujang Hendro 10 Tahun Awet Jadi TNI Gadungan, Rupanya Membaur Sama Masyarakat dan Bawa Beceng Kemana-mana

Rupanya Rahman Nudin kalah gadungan dibanding Ujang. Namun, Rahman Nudin, pria asal Muara Enim itu sangat ‘menghayati perannya’ 2 tahun tipu sana-sini.

Diberi Salam Tempel, Babinsa Terkejut Asalnya Muara Enim: Malu-maluin Saya!

layaknya Rahman, Ujang begiut menikmati profesi gadungannya. Terbukti saat ditangkap Juli 2023 lalu, Ujang Hendro ternyata menyimpan banyak obat dan peralatan medis.

Berbekal baju loreng dan pangkat TNI AL dia mendapat pekerjaan pengamanan gudang dan perumahan.

Kemana-mana dia bawa beceng yang ternyata pistol airsoft gun.

Ujang Hendro ditangkap Denpom Lanal Banten. 

BACA JUGA:2 Tahun Lalu Letkol Intelijen Ini Melamar Kesana Kemari Nggak Diterima, Akhirnya Nekat Beli Seragam TNI

Seperti diberitakan, Rahman Nudin yang baru berusia 36 tahun sudah menyandang pangkat letnal kolonel (Letkol).

Pria asal Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim itu mengaku anggota dari Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: