Soal Penggusuran Pulau Rempang, UAH Beri Pesan Ini Pada Pemerintah: Maaf, Jangan Tersinggung dan Marah
--
SUMEKS.CO - Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan pesan menyentuh kepada pemerintah, perihal penggusuran pemukiman warga Tua Melayu di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Riau).
Polemik yang timbul akibat rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pulau Rempang Kota Batam, beberapa hari belakangan turut memantik respon dari Ustaz Adi Hidayat.
Betapa tidak, dua kelurahan yang sudah dihuni warga Melayu Pulau Rempang Batam
sejak ratusan tahun lalu, hendak digusur pemerintah karena daerah tersebut akan dibangun PSN.
BACA JUGA:Menteri Bahlil Dekati Warga Rempang, Kepala BP Batam Bukan 16 Kampung yang Direlokasi Tapi?
Lantas, hal itu membuat warga Pulau Rempang melakukan aksi penolakan, dengan menggelar aksi demo di kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Akibatnya, aksi demo tersebut menimbulkan bentrokan antara massa dan aparat kepolisian yang menyebabkan puluhan warga Rempang diamankan pihak keamanan.
Melihat situasi yang tak kunjung ada penyelesaian, Ustaz Adi Hidayat, turut angkat suara dan memberikan masukan kepada pemerintah.
Dikutip dari kanal youtube @Adi Hidayat Official, ulama sekaligus pendakwah ini memberikan pesan yang cukup menyentuh kepada pemerintah.
BACA JUGA:Ini Soroton Ombudsman RI Kepada Pemerintah Soal Konflik Rempang yang Berujung Rusuh
Dalam unggahan tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengatakan, penggusuran di Pulau Rempang hendaknya tak perlu dilakukan.
Mengingat, pemukiman Melayu di Pulau Rempang sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang dihuni secara turun temurun oleh waega sekitar.
"Kami ingin menyampaikan usulan ada baiknya jika pemukiman itu tidak harus dikosongkan dan dijadikan bagian dari landscape dari proyek yang akan dibangun," kata Ustaz Adi Hidayat.
Lebih dari itu, Ustaz Adi Hidayat menambahkan pemerintah juga bisa menjadikan perkampungan di Pulau Rempang menjadi bagian dari pusat industri, pariwisata, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: