Menakar Sensitivitas Kaum Hedonis Baru

Menakar Sensitivitas Kaum Hedonis Baru

Sukirman--

Oleh : Sukirman

Reporter TVRI untuk Istana Kepresidenan Jakarta 2001-2008, 

Peminat masalah sosial dan politik, tinggal di Bogor

SUMEKS.CO - Belakangan ini media memberitakan kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang anak bernama Mario Dandy.

Kasus ini semakin viral dan bergulir meninggalkan kasus kriminal itu sendiri  bukan karena yang dianiaya adalah anak pengurus GP Ansor yang secara politik memiliki keterpengaruhan yang kuat dalam ranah politik Indonesia, tetapi lebih ke persoalan etika, kepatutan dan kepantasan sosial dalam “memamerkan” kepemilikan seseorang tentang harta bendanya.

Seorang anak yang mengendarai mobil mewah sekelas Robicon dinilai oleh sebagian masyarakat Indonesia sebuah ketidakpatutan, meskipun adalah hak seorang Mario Dandy untuk mengendarainya.

Demikian juga halnya dengan orang tua Mario yang nota bene “hanya” pejabat Eselon Tiga di Direktorat Pajak Kementerian Keuangan RI. 

BACA JUGA:Selebgram Adelia Putri Salma Ditinggal Suami Mendekam di Penjara Seumur Hidup, Ternyata Suka Olah Raga Manly

Apakah  media berhenti  di situ ternyata tidak. Ibu Mario-pun disorot  dengan hidup mewahnya.

Tas yang disandang ibunya Mario tak luput dari jepretan kamera nitizen yang keluar di media masa baik online, cetak dan penyiaran.

Hingga di sini saya-pun prihatin dengan prilaku media kita yang terlalu jauh masuk ke ranah privasi. Tetapi itu “hukum” pasar yang tak tertulis, nitizen yang diwakili oleh media mengulik persoalan  begitu jauh, dalam dan melebar.

Ketimpangan Sosial di lingkungan ASN

Pegawai Pajak dari zaman dulu memang menjadi sorotan di lingkungan masyarakat, hanya saja masyarakat dulu tak secanggih sekarang  yang bisa curhat melalui media masa.

BACA JUGA:Khusus Minggu Ini, Mainkan Mini Games di Aplikasi Ini dan Menangkan Saldo DANA Gratis Rp8 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: