Seru, Begini Suasana Calon Penumpang Pesawat Ikut Upacara HUT RI di Ruang Tunggu Bandara SMB II Palembang
Calon penumpang pesawat dan petugas bandara SMB II Palembang upacara HUT RI ke-78 di ruang tunggu domistik gate 2-3. --
Bandara ini pertama kali berawal dari suatu konsesi tanah perkebunan yang berpindah tangan kepada Palembang Maatschappij (Palembang MIJ) pada tanggal 1 Januari 1920.
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Musnahkan Ribuan Barang Bukti Tertinggal, Terlarang dan Hilang Selama 2023
Dengan kabar kedatangan penerbang pionir dari Belanda, Jan Pieterszoon Coen, yang berencana terbang dari Eropa ke Hindia Belanda, Palembang MIJ menyediakan lahan yang kemudian menjadi lapangan terbang pertama di Kota Palembang.
Pergantian waktu membawa bandara ini ke era baru. Pada tanggal 1 Januari 1950, bandara ini mulai melayani penerbangan sipil dan militer, dengan status resminya sebagai Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.
Peningkatan status dan kapasitas bandara ini semakin nyata ketika Provinsi Sumatra Selatan menjadi tuan rumah PON XVI tahun 2004.
Pemerintah memutuskan untuk memperluas dan meningkatkan fasilitas bandara, menjadikannya bandara internasional.
Puncak dari serangkaian perubahan besar adalah pembangunan gedung terminal baru. Terminal ini resmi diresmikan pada 1 Januari 1990, menandai babak baru dalam perkembangan infrastruktur penerbangan di wilayah tersebut.
Bandara ini saat ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 2 dan mengambil nama dari Sultan Mahmud Badaruddin II, pahlawan nasional yang berjuang melawan VOC-Belanda.
Informasi terbaru, bahwa Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang membuka rute penerbangan langsung ke Arab Saudi.
BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Sebut Berangkat Naik Pesawat Tidak Perlu Syarat Vaksin Lagi
Keputusan ini mulai berlaku pada 9 Agustus 2023, membawa kabar gembira bagi warga Sumatera Selatan dan sekitarnya yang berencana melakukan perjalanan ke tanah suci.
GM PT Angkasa Pura II Kacab Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, R. Iwan Winaya, menyampaikan keputusan tersebut pada pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
Penerbangan langsung ini merupakan langkah pemulihan setelah ditutup selama masa pandemi Covid-19.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyambut positif keputusan tersebut, mengingat banyaknya jemaah umroh dan haji dari wilayahnya yang sebelumnya harus transit di Jakarta.
"Dengan adanya penerbangan langsung ini, proses perjalanan jemaah menuju tanah suci menjadi lebih efisien," ungkap Gubernur Deru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: