Waduh! Sindir TNI yang Protes KPK Tangkap Oknum Basarnas, Komika Heri Horeh: Satpam Minta Maaf Sama Maling!
Seorang komika bernama Heri Horeh, mengunggah video diduga menyindir penetapan tersangka oknum Basarnas yang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada beberapa waktu lalu.--
Waduh! Sindir TNI yang Protes KPK Tangkap Oknum Basarnas, Komika Heri Horeh: Satpam Minta Maaf Sama Maling!
SUMEKS.CO - Seorang komika bernama Heri Horeh, mengunggah video yang diduga menyindir penetapan tersangka oknum Basarnas yang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI pada beberapa waktu lalu.
Bahkan, Heri Horeh dalam unggahan videonya mengibaratkan "Satpam Meminta Maaf Sama Maling," lantaran heboh TNI tidak terima KPK menetapkan oknum anggota Basarnas sebagai tersangka yang ternyata seorang perwira aktif.
Usut punya usut, tersangka oknum Basarnas tersebut terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK tersebut bernama Henri Afriyadi seorang anggota TNI aktif berpangkat Marsekal Madya.
BACA JUGA:Merasa Khilaf, Brigjen Asep Guntur Lepas Jabatan Direktur Penyidikan KPK
"Makin kocak nih negara, katanya semua sama di mata hukum, pas kena OTT eh ada yang keberatan anggotanya jadi tersangka," sindir komika Heri Horeh, seperti diunggah oleh akun media sosial @manaberita01.
"Katanya dia punya ketentuan sendiri, punya aturan sendiri dan gak sekalian punya dia punya negara sendiri," tambah Heri Horeh.
Masih dikatakan Heri Horeh, yang lebih kocaknya lagi yang menangkap justru yang meminta maaf.
"Itu kayak satpam komplek nangkap maling, eh satpamnya yang minta maaf ke maling," ujar Heri Horeh sembari tertawa.
BACA JUGA:KPK Akui Khilaf, Minta Maaf ke Petinggi TNI, Kepala Basarnas Teracam Lolos?
Diakhir video, Heri Horeh berkata nanti juga ujung-ujungnya kasusnya hilang sendiri tanpa kejelasan.
"Eh udahlah, ntar ujung-ujungnya hilang tanpa kejelasan," tukasnya.
Warganet pun sependapat dengan komika Heri Horeh, karena menilai begitulah hukum di negeri ini, tajam kebawah tumpul keatas.
Banyak komentar warganet mengatakan, hukum di Indonesia bikin kocak yang mana kasus-kasus korupsi yang menyangkut pejabat negara banyak kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: