Astaghfirullah! Galang Dana Anak Sakit, Dicek Tak Ada di Rumah Sakit, Akhirnya Ngaku Nipu

Astaghfirullah! Galang Dana Anak Sakit, Dicek Tak Ada di Rumah Sakit, Akhirnya Ngaku Nipu

Modus penipuan berkedok penggalangan dana.--

Astaghfirullah! Galang Dana Anak Sakit, Dicek Tak Ada di Rumah Sakit, Akhirnya Ngaku Nipu

SUMEKS.CO - Penggalangan dana biaya pengobatan di jalan atau perempatan kerap ditemui. Namun tidak kita ketahui apakah itu benaran atau tidak. 

Seperti yang dibongkar salah seorang pemuda satu ini. Satu keluarga beranggotakan 4 orang, terdiri ibu, dua anak perempuan dan satu menantu, nekat melakukan penipuan

Modus yang dilakukan pun bikin ngelus dada. Mereka mengaku penggalangan dana untuk biaya pengobatan anaknya yang masih bayi menderita pnemonia tiroid. 

BACA JUGA:Edan! Kendalikan Bisnis Penipuan Pengadaan Beras dari Balik Jeruji, Tiga Warga Lampung Kena Batunya

Dilansir dari unggahan akun @FerryKusuma, Rabu 26 Juli 2023, awalnya seorang pemuda mendatangi seorang pria yang tengah membentangkan spanduk di perempatan lampu merah, di kawasan Balai Indah, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau. 

Pada spanduk bertuliskan penggalangan dana untuk biaya pengobatan. Termasuk foto anak yang sedang dirawat. Sedangkan 3 perempuan bertugas mengumpulkan uang dari warga yang memberi bantuan. 

Lalu pemuda itu mengajak pria memakai topi yang menutup wajah itu ke pinggir jalan. Awalnya pria itu menanyakan terkait anak yang sakit yang fotonya dipajang pada spanduk. 

Lantas si pemuda menanyakan dimana anaknya yang sakit itu. Lantas di jawab di Pekan Baru, Riau. disusul pertanyaan dimana anak yang sakit itu dirawat. Kemudian dijawab di Rumah Sakit Hermina Pekan Baru. 

BACA JUGA:Heboh, Oknum PNS di Prabumulih yang Lakukan Penipuan Dibebaskan? Korban Lain Mulai Berang

Si pemuda itu pun langsung menghubungi via handphone pihak Rumah Sakit Hermina, untuk memastikan pasien seperti yang disebut pria itu. 

Ternyata tidak ada pasien yang disebut itu. Bahkan 4 penipu itu mendengar sendiri keterangan pihak rumah sakit, dari handphone milik si pemuda. 

"Pasiennya hanya satu, nggak ada pasiennya atas nama Angga. Paham kalian, paham! Aku udah capek nengok kalian," tegasnya. 

Setelah ditanya, dan diancam akan dipolisikan, akhirnya dua perempuan yang diperkirakan masih berusia 30 tahunan, mengakui aksi mereka merupakan penipuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: