Fakta Terbaru! Disita Buku Das Kapital di Rumah Panji Gumilang, Hanya Orang PKI yang Pegang

Fakta Terbaru! Disita Buku Das Kapital di Rumah Panji Gumilang, Hanya Orang PKI yang Pegang

Satu persatu dosa Panji Gumilang terbuka ke publik. Aparat TNI pernah menyita buku Das Kapital, yang hanya dipegang orang-orang kiri. --

Fakta Terbaru! Disita Buku Das Kapital di Rumah Panji Gumilang, Hanya Orang PKI yang Pegang

SUMEKS.CO - Satu persatu dosa Panji Gumilang terbuka ke publik. Aparat TNI pernah menyita buku Das Kapital, yang hanya dipegang orang-orang kiri. 

Hal itu diungkapkan Peneliti Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI), Taufik Hidayat. 

Ia mengatakan, tahun 1980an perna terjadi penggerbekan di rumah Panji Gumilang di wilayah Kecamatan Menes, Padegelang, Provinsi Banten.

BACA JUGA:WOW! Gus Dur Sebut Panji Gumilang Lebih Kejam dari Hitler, Zionis Yahudi dan PKI, Pendukungnya Bermuka Dua

"Dalam penggerbekan itu ditemukan buku Das Kapital. Yang saat itu yang punya buku itu hanya orang komunis. Hanya orang PKI (Partai Komunis Indonesia)," kata Taufik, dikutip dari akun snack video @Han17.

Taufik mengatakan, informasi penggerbekan itu didapat dari pamannya Khotimah, istri Panji Gumilang di Menes. 


Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang.--

Saat itu Taufik bersama timnya melakukan penelitian dengan mendatangi Menes. 

Taufik pun tidak menafik bila Panji Gumilang juga terafiliasi dengan paham Komunis. Menurutnya, bila memelihat bagaimana terjadi penindasan di teritorial (wilayah NII) maupun di Ponpes Al Zaytun.

BACA JUGA:NAH LOH! Bila Gugatan ke MUI Dikabulkan, Panji Gumilang Makin Tajir

"Penindasan terhadap karyawan-karyawan, mereka digaji dengan gaji yang sangat rendah, jauh dari UMR. Tidak sampai separohnya UMR. Bahkan di tahun 2000 kita menanyakan kepada istri-istri karyawan di sana, itu digaji cuma 500, 200.000 perbulan," kata Taufik. 

Ia mengaku, saat itu  melihat bagaimana penindasan yang luar biasa terjadi di Al Zaytun. 

"Jadi kalau di Al Zaytun boleh orang tertipu dengan kemegahannya, coba dong tanya, apakah pegawai-pegawai mereka tersejahterakan?," ujar Taufik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: