Berkat Amalan Ini, Mbah Karto, Jemaah Haji Tertua dari Debarkasi Palembang Pulang Sehat Bugar
Jemaah haji tertua Sumsel Mbah Karto dari Kabupaten OKU Timur.-Foto: indra-
Berkat Amalan Ini, Mbah Karto, Jemaah Haji Tertua Sumsel dari Debarkasi Palembang Pulang Sehat Bugar
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Karto Yitno bin Ahmad Sadiyo jemaah haji tertua Sumsel pulang dalam keadaan sehat dan bugar.
Mbah Karto begitu dirinya kerap disapa bersyukur selesai melaksanakan rukun Islam.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Jemaah Haji Sumsel Kloter 1 Tiba dengan Selamat di Palembang, Langsung Sujud Syukur
Jemaah haji asal Kabupaten OKU Timur itu mengaku punya amalan tersendiri selama melaksanakan ibadah haji.
"InsyaAllah jadi haji mabrur" kata Mbah Karto dibincangi Sumeks.co, Kamis malam 6 Juli 2023 usai tiba di Asrama Haji Palembang.
Mbah Karto berusia 105 tahun ini berasal dari Desa Berasan Mulya, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Sumatera Selatan.
Mbah Karto tergabung dalam kloter 1 Debarkasi Palembang, tiba di aula asrama haji Palembang pada Kamis 6 Juli 2023 pukul 23.49 WIB.
Meski usia lanjut Mbah Karto tetap tampak gagah, terlihat Mbah Karto mengacungkan jempolnya kehadapan kamera.
BACA JUGA:Total 23 Jemaah Haji Debarkasi Palembang Meninggal Duni, Tertinggi Kedua di Ragional Sumatera
Kesehatan Mbah Karto dalam keadan sehat setiba di aula asrama haji Palembang.
Hal tersebut disampaikan Emmilya Rosa Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang.
"Mbah Karto saat ini dalam keadaan baik, hanya sedikit mengalami kelelahan namun secara fisik sehat," kata Emmilya kepada SUMEKS.CO, Jumat 7 Juli 2023.
Mbak Karto terlihat sehat, bahkan masih dapat berdiri meski tanpa kursi rosa. "Hanya saja Mbak Karto terkendala pada pendengaran," tambahnya.
Sementara itu, Susi Irwan Sastro Ketua Kloter satu juga mengungkapkan kondisi Mbak Karto selama di Tanah Suci.
BACA JUGA:Kesehatan Jemaah Haji Dipantau Selama 14 Hari, Sepulang dari Tanah Suci
"Alhamdulillah selama di Tanah Suci Mbah Karto lincah, semua rukunan ibadah dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Saat menunaikan ibadah haji Mbah Karto sempat sakit.
"Tidak hanya Mbah hampir seluruh jemaah sakit mulai dari batuk, pilek, saat ini saja saya sakit tenggorokan," jelasnya.
Mbah Karto sehari-hari bekerja sebagai petani di desanya. Uanh keberangkatan haji diperoleh Mba Karto dengan cara menabung sedikit demi sedikit.
Dirinya mengungkapkan bahwa semangat dan keinginannya yang tinggi menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci tak pernah surut.
Mbah Karto bercerita bahwa ada amalan yang rutin dilakukan yakni sholat malam.
Kakek kelahiran Wates Jawa Tengah pada 6 Maret tahun 1918 itu saat ini resmi menyandang gelar "haji" karena telah selesai melaksanakan ibadah haji. (*)
BACA JUGA: 5 Amalan yang Dapat Dikerjakan Saat Itikaf Menurut Ustad Abdul Somad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: