Panji Gumilang Ragu Nabi Adam AS Manusia Pertama, Referensinya Alkitab

Panji Gumilang Ragu Nabi Adam AS Manusia Pertama, Referensinya Alkitab

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang meragukan Nabi Adam as sebagai manusia pertama.--

Panji Gumilang Ragu Nabi Adam AS Manusia Pertama, Referensinya Alkitab

SUMEKS.CO - Makin kesini kontroversi Panji Gumilang makin menjadi. Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu meragukan Nabi Adam as sebagai manusia pertama. 

Dilansir dari akun TikTok @Heri Yanta, Panji Gumilang menyebut, Nabi Adam yang kerap disebut sebagai manusia pertama, bisa jadi betul dan bisa saja meleset. Sebab Panji berpatokan pada Alkitab. 

"Adam yang kita sering mengatakan bahwa manusia pertama, bisa jadi betul, juga bisa jadi meleset. Kalau cerita dari Alkitab, baik itu Alkitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, maupun perjanjian yang paling kini," kata Panji. 

BACA JUGA:Polisi Usut Adanya Indikasi Tindak Pidana di Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang: Saya Tidak Merasa Bersalah Kok

Dalam penjelasan kitab suci Nasrani itu, sambung Panji, mengatakan bahwa Adam itu diciptakan dari debu atau tanah. Kemudian terciplah mahluk yang namanya Adam. 

Bagian lain, Panji Gumilang secara terang-terangan menyebut MUI bohong, tidak pernah tabayyun, langsung mengeluarkan fatwa kepada Ponpes Al Zaytun. Namun pernyataan pimpinan Ponpes Al Zaytun itu dimentahkan MUI. 

Dilansir SUMEKS.CO dari cannal YouTube tvOneNews, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menegaskan, justru Panji Gumilang lah yang bohong atas segala pernyataannya terhadap MUI. 

"Yang bohong itu kita apa dia gitu? Yang jelas ada suratnya balasan dari dia, dari lembaga masjidnya itu bahwa Al Zaytun tidak bisa menerima MUI karena sibuk dengan kegiatan sampai akhir tahun 2023," tegas Cholil pada program Catatan Demokrasi. 

BACA JUGA:Dikabarkan Panji Gumilang Pentolan Ponpes Al Zaytun Indramayu Ditangkap Brimob, Cek Fakta Disini

Demikian juga secara terang-terangan MUI membawa surat untuk temu yang kedua kalinya, juga tidak diterima. Cholil menjelaskan, ada 3 model penelitian yang dilakukan MUI. 

"Pertama ada yang terang-terangan tadi mau tabayun. Artinya kita ngirim surat kita mau ketemu baik-baik. Mau ketemu sama dengan ketika di gedung sate itu juga udah siap, teman-teman juga mau ketemu. Tapi enggak mau kalau ada orang MUI," jelas Cholil. 

Cholil mengungkapkan, sekretaris tim di Gedung Sate Bandung merupakan Sekretaris MUI Jawa Barat. Kemudian dari pusat ada dua atas nama wartawan dan atas nama pengunjung masuk di dalam, Panji Gumilang masuk tidak mau ketemu dengan MUI. 

Lalu pernyataan Panji itu direkam dua tim MUI yang menyamar. Cholil mengakui, sejak ditolak, secara formal MUI tidak pernah masuk ke Ponpes Al Zaytun. Namun secara informal tim sudah masuk ke Al Zaytun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: