KemenPPPA: Sudah Ada 138 Model Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak

KemenPPPA: Sudah Ada 138 Model Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI Lenny Nurhayati Rosalin, saat ditemui acara media talk dijakarta, Rabu 7 Juni 2023.--

KemenPPPA: Sudah Ada 138 Model Desa Ramah Perempuan Dan Peduli Anak 

JAKARTA, SUMEKS.CO - Perlu diketahui perempuan di lingkup desa penting diupayakan karena, secara langsung tidak langsung, meningkatkan indeks pemberdayaan gender (IPG).

Salah satu upayanya, KemenPPPA menginisiasi 138 desa menjadi model pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

“Itu kan variabel-variabelnya ada perempuan dalam pengambilan keputusan, terus kemudian pendapatan ekonomi perempuan, itu semua jadi ukuran-ukuran termasuk angkatan kerja perempuan,” ungkap Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI Lenny Nurhayati Rosalin, saat ditemui acara media talk dijakarta, Rabu 7 Juni 2023.

Dia, menyebutkan bahwa ada 10 indikator yang harus dicapai dalam pelaksanaan DRPPA, lima indikator terkait dengan kesiapan kelembagaan desa dan lima indikator lainnya merupakan indikator substansi prioritas KemenPPPA. 

BACA JUGA:Usai Ziarah ke Makam KH M Dimyati di Pandeglang, Ustaz Abdul Somad Dinasehati Ulama Banten, Ada Apa?

Substansi tersebut meliputi pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan; peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak; penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak; penurunan pekerja anak; dan pencegahan perkawinan anak.

"Program DRPPA berpengaruh signifikan dalam mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan. Dan indikator ini juga sebagai bahan evaluasi," tambahnya.

Sebagai contoh perempuan yang kemarin tidak ada usaha sekarang ada usaha, kemarin ada kasus perkawinan anak sekarang tidak ada lagi, kemarin ada kasus pekerja anak sekarang tidak ada lagi.

Salah satu program dalam DRPPA untuk mewujudkan keterwakilan perempuan di desa adalah melakukan pelatihan kepemimpinan. 

BACA JUGA:Anggota Dewan Gerindra Beri Hibah Lahan untuk Pembangunan Sekolah Dasar

Perempuan harus didorong untuk bersuara kalau kita tidak latih dia dengan kepemimpinan maka dia selamanya tidak.

Dengan program ini  sudah mulai banyak perempuan yang menjadi Kepala Desa (Kades) dan menjadi anggota Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

Kami berharap program DRPPA bisa diterapkan di seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Kendala di lapangan, kata Lenny, masih dalam sumber daya manusia dan transportasi terutama pada desa di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar),"tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: