Berikut 9 Kota di Sumsel Berpotensi Alami Kekeringan Parah saat Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus 2023

Berikut 9 Kota di Sumsel Berpotensi Alami Kekeringan Parah saat Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus 2023

Sekitar 63 persen dari 699 zona itu sudah memasuki periode musim kemarau --

Berikut 9 Kota di Sumsel Berpotensi Alami Kekeringan Parah saat Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus 2023

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan memprediksikan beberapa kota akan mengalami kekeringan parah.K Kondisi itu diperkirakan mulai Juli dan Agustus 2023.

BACA JUGA:UPDATE, Adakah Kaitan ' Anak Tuhan' dengan EL Nino yang Picu Musim Kemarau 2023, lebih Ekstrem di Indonesia?

Demikian dilaporkan BMKG, curah hujan masih terjadi di sebagian kecil kabupaten kota di Sumsel.

Intensitas hujan rendah terjadi pada kabupaten Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu Selatan.

Sementara itu kota yang diprediksi terdampak kekeringan parah pada Juli dan Agustus 2023.

Wilayah Sumatera Selatan yang diperkirakan bakal mengalami kekeringan parah mulai Juli 2023:

BACA JUGA:Aksi Ribuan Warga Tolak Masuk Wilayah Banyuasin: Kami Warga Palembang, Ini Alasannya

1. Wilayah Palembang.
2. Wilayah Musi Banyuasin
3. Kabupaten Banyuasin.
4. Kabupaten Muara Enim.
5. Kabupaten Ogan Ilir
6. Wilayah Ogan Komering Ilir.
7. Wilayah Ogan Komering Ulu Timur.
8. Wilayah Musi Rawas Utara.
9. Wilayah Kota ubuk Linggau.

Sedangkan daerah yang diguyur hujan dalam curah yang rendah yakni, Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu Selatan.

BMKG Sumsel memperkirakan Mei dan Juni 2023 sebagai awal dari  musim kemarau. Walau begitu, beberapa hujan masih terjadi tidak merata.

BACA JUGA:Musim Kemarau di Depan Mata, Suhu Kian Mendidih dan Menyengat di Palembang, BMKG: Intensitas Hujan Berkurang

Intensitas hujan cendrung menurun dan sporadis ini pola yang lazim. Sebagai indikas menuju puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2023.

Sampai pertengahan Mei 2023, tren curah hujan terlihat menurun. BMKG Sumsel juga memantau hujan turun 1 hari diantara 2 atau 3 hari tanpa hujan.

Diperkirakan juga hujan dengan intensitas deras dapat saja terjadi tiba tiba di sejumlah kota kabupaten.

Ini masih masuk kondisi umum saat transisi hasil interaksi sistem konvektif.

Sistem tersebut menyebabkan kondisi pada siang hari yang sangat panas.
Sementara tingkat kelembaban lumayan tinggi.

Fenomena alam saat ini pernah terjadi
pada 2018 silam.

BACA JUGA:TERKINI, EL Nino Gagal Muncul Justru Fenomena Alam Ini Menghantam Indonesia

Faktor utama pengendali iklim yaitu ENSO berada dalam periode netral, bukan La Nina dan bukan El Nino.

Prediksi BMKG juga terdapat potensi El Nino secara global setelah Juni 2023.

Dengan ENSO netral, maka kondisi cuaca dan iklim akan dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih dominan, seperti suhu permukaan laut dan arah angin monsun.

BACA JUGA:3 Shio Ini Pandai Membaca Peluang, Diprediksi Bakal Jadi Sultan

Sementara itu, prakiraan cuaca hari ini, Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang-malam hari. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi berawan hingga hujan disertai petir terjadi di wilayah Sumatera Selatan.  

Prakiraan cuaca berlaku untuk wilayah Palembang, Ogan Ilir, OKI, Prabumulih, Muara Enim, PALI, Lahat, Pagaralam, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Banyuasin, Sekayu, Lubuklinggau, Empat Lawang dan Musirawas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: