Musim Kemarau, Ini Pesan BPBD Muara Enim untuk Cegah Karhurla

Musim Kemarau,  Ini Pesan BPBD Muara Enim untuk Cegah Karhurla

H Abdurrozieq Putra MT. --dok : sumeks.co

Musim Kemarau,  Ini Pesan BPBD Muara Enim untuk Cegah Karhurla

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berpotensi terjadi di musim kemarau. Khususnya pada lahan gambut. 

Pemerintah Kabupaten Muara Enim, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam membuka lahan pertanian.

Namun sejauh ini lahan gambut di wilayah Kabupaten Muara Enim masih terbilang basah. Tetapi  pencegahan harus selalu dilakukan baik terhadap kondisi alami maupun disengaja.

Pelaksana BPBD Kabupaten Muara Enim H Abdurrozieq Putra MT, mengatakan bahwa Muara Enim merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan gambut.

BACA JUGA:Polres Muara Enim Beri Kenyamanan Perayaan Kenaikan Isa Almasih Bagi Jamaah

"Lahan gambut inilah yang biasanya menjadi potensi kebakaran hutan dan lahan, namun sejauh ini kondisi masih terkendali,” ujarnya, Sabtu 20 Mei 2023.

Masih kata dia, Rozieq, karena kondisi lahan gambutnya masih basah karena masih adanya hujan di beberapa waktu terakhir. Sehingga masih terkendali. 

“Jadi tidak dalam kondisi kering lahan gambut nya yang bisa mengakibatkan karhutla secara alami, beda kalau disengaja karena membuka lahan,” terangnya, dikutip enimekspres.bacakoran.co, Minggu 21 Mei 2023.

Lanjutnya, maka oleh karena itu dirinya tak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. 

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Lebih Selektif Permohonan Hibah Tanah, Pinjam Pakai dan Tukar Guling

“Karena itu berpotensi buruk, selain menimbulkan asap yang tidak baik untuk kesehatan, juga bisa merembet ke lahan lainnya,” beber Rozieq. 

Menurutnya, berdasarkan prakiraan dari BMKG bahwa puncak musim kemarau di Kabupaten Muara Enim terjadi  di bulan Juli. “Oleh karenanya mendekati puncak biasanya hujan sudah berkurang. Sehingga lahan mengering, jadi potensinya membesar,” tuturnya. 

Dikatakannya, memang setiap hari terpantau hotspot, namun bukan dilahan gambut melainkan di kawasan tambang batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: