Dokter di Palembang Tertipu Belasan Juta Pembelian Tiket Konser Coldplay, Lapor ke Polda Sumsel

Dokter di Palembang Tertipu Belasan Juta Pembelian Tiket Konser Coldplay, Lapor ke Polda Sumsel

Seorang dokter di Palembang menjadi Korban penipuan pembelian tiket Coldplay dan melaporkannya ke SPKT Polda Sumsel. Foto: dokumen/sumeks.co--

Dokter di Palembang Tertipu Belasan Juta Pembelian Tiket Konser Coldplay, Lapor ke Polda Sumsel 

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Korban penipuan pembelian tiket Coldplay tidak hanya di pulau Jawa, tetapi juga dialami seorang dokter di Palembang berinisial NS.

Korban NS yang mengalami kerugian Rp12.500.000 telah melaporkan kasus penipuan tersebut ke SPKT Polda Sumsel Jumat 19 Mei 2023.

Penipuan itu bermula saat korban NS yang bertugas di rumah sakit swasta ternama di Palembang ini melihat postingan penjualan tiket Coldplay melalui akun Instagram @ tixconcert.idn (Jastip Tiket Konser Coldplay). 

Lalu, dokter NS meminta manajer pribadinya Nina (30) untuk mencari dua tiket konser Coldplay yang akan digelar akhir tahun ini. 

BACA JUGA:Siap-Siap War Tiket Bulan Ini, Coldplay Resmi Gelar Konser di Jakarta Akhir Tahun 2023

"Ninan klien saya diminta NS mencari  jastip tiket Coldplay untuk menonton konser tersebut dan menemukan akun Instagram @tixconcert.idn," ujar Febi Irianto SH, kuasa hukum Nina, kepada awak media Sabtu 20 Mei 2023. 

Menurut Nina, akun akun Instagram pelaku penipuan sudah cukup meyakinkan karena banyak testimoni dari sejumlah pelanggan mereka. 

"Awalnya sangat yakin dan rapi. Ada juga testimoni di feed dan sorotan. Lalu, klien kami ini percaya danberlanjut di WhatsApp," terang Febi.

Nina kemudian menanyakan biaya, syarat-syarat dan langsung memesan tiket tersebut. 

BACA JUGA:Heboh! Coldplay Akan Datang Ke Indonesia, Menteri Sandiaga Uno Keceplosan dan Hapus Postingan

"Awalnya pesan satu dapat harga Rp6.250.000. Kemudian diminta untuk membeli tiket lagi karena takut kehabisan. Dipesanlah dengan harga yang sama,” beber Febi lagi.

Selama komunikasi melalui WhatsApp, kliennya sama sekali tidak merasa curiga sama sekali.

"Pembayaran dilakukan sebanyak tiga kali dan kliennya mencoba menghubungi pelaku namun nomornya sudah tidak aktif lagi. Dan saat dicoba denga nomor lain, nomor masih aktif. Akun tersebut kami menduga adalah akun penipuan," tambah Febi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: