EDAN! Ponpes Al Zaytun Indramayu Disebut Sebagai Kerajaan Sulaiman, Sosok Ini Didoktrin Sebagai Ratu Balqis

EDAN! Ponpes Al Zaytun Indramayu Disebut Sebagai Kerajaan Sulaiman, Sosok Ini Didoktrin Sebagai Ratu Balqis

Pendiri NII Crisis Center sebut ponpes Al Zaytun sebagai Kerajaan Sulaiman dan sosok ini didoktrin sebagai Ratu Balqis.--

EDAN! Ponpes Al Zaytun Indramayu Disebut Sebagai Kerajaan Sulaiman, Sosok Ini Didoktrin Sebagai Ratu Balqis

SUMEKS.CO - Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu disebut sebagai Kerajaan Nabi Sulaiman AS, dan mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri, didoktrin sebagai Ratu Balqis.

Hal itu disampaikan oleh Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, dikutip SUMEKS.CO dari kanal Youtube @HERRI PRAS saat melakukan wawancara di salah satu televisi nasional Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Ken Setiawan mengatakan, bahwa Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, datang ke Ponpes Al Zaytun Indramayu dengan doktrin sebagai Ratu Balqis yang datang ke Kerajaan Sulaiman.

BACA JUGA:Geger! Ustaz Abdul Somad Sampai Berlinang Air Mata Patahkan Argumen Panji Gumilang Al Zaytun Soal Israel

"Al Zaytun ini kan Kerajaan Sulaiman, jadi di doktrin kami itu Bu Mega menyerahkan tahtanya kepada Panji Gumilang," sebutnya.

Menurut Ken, apa yang dilakukan di Ponpes Al Zaytun Indramayu ini selalu dikaitkan dengan dalil-dalil agama dan membawa ayat-ayat dari kitab suci. Makanya, pada saat masih bergabung dengan Ponpes Al Zaytun Indramayu, dirinya sempat meyakininya.

"Awalnya sempat ragu, tapi ya karena mereka selalu menyebut dalil dan kitab suci, akhirnya percaya," ungkapnya.

Dalam video wawancara tersebut, Ken Setiawan juga mengungkapkan hal yang tidak terduga. Yakni, rencana besar dari Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Syaikh Panji Gumilang, yang ingin membangun negara Islam di Ponpes Al Zaytun.

BACA JUGA:MAKIN NYELENEH! Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Mau Bikin Pesantren Khusus Umat Kristiani

"Jadi untuk merekrut satu orang masuk NII itu, caranya menggunakan lima wanita cantik. Sebuah hoax yang disugesti terus menerus, ujung-ujungnya akan menjadi sebuah kebenaran," paparnya.

Ken Setiawan juga mengatakan, bahwa salat belum diwajibkan di Ponpes Al Zaytun, karena menganggap bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu masih Mekkah.

"Hukumnya jahiliyah Pancasila tauhid. Jadi, tidak ada salat lima waktu itu. Salat itu dilakukan ketika ada tamu saja, biar orang tidak curiga," katanya lagi.

Kalau berdasarkan doktrin yang ditanamkan oleh Syeikh Panji Gumilang, bahwa salat tidak wajib karena Indonesia masih fase Mekkah atau Jahiliyah. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: