Apakah 'Neraka Bocor'? Siang Panas Mendidih, Malam Hujan Lebat Melanda semua Wilayah, Begini Penjelasan BMKG

Apakah 'Neraka Bocor'? Siang Panas Mendidih, Malam Hujan Lebat Melanda semua Wilayah, Begini Penjelasan BMKG

Sepekan terakhir, seolah neraka bocor. Siang panas mendidih, malam hujan lebat, BMKG ungkap fakta terbaru.-Foto: wiwik-

Apakah 'Neraka Bocor'? Siang Panas Mendidih, Malam Hujan Lebat Melanda semua Wilayah, Begini Penjelasan BMKG


SUMEKS.CO – Belakangan warga Sumatera Selatan dan Palembang khususnya merasakan panas mendidih saat siang hari. Apakah neraka bocor?

Begini penjelasan dan fakta terbaru BMKG.

BACA JUGA:TERKINI, Ganjal Amblas Bus Masuk Jurang Guci, Hotman Paris: Emangnya Sopir Insinyur Pertanian Cek Tanah Gembur

Dalam rilisnya BMKG juga memprediksi jika malam hari ada potensi hujan lebat disertai petir.

Suhu panas dari sinar matahari menyengat di Palembang tercatat mengalami tingkat panas hingga 33 derajat Celsius pada siang hari.

Namun warga Palembang merasa panasnya sinar matahari seolah 40 derajat celsius.

Dalam postingan instagram BMKG beberapa waktu lalu menjelaskan suhu panas mendidih yang terjadi akibat fenomena gerak semu matahari.

BACA JUGA:Ternyata, Pendeta Saifuddin Sebut Panji Gumilang Keras Prinsipnya, Bikin Anak Buah di Al Zaytun Banyak Mundur

Siklus ini dinilai merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun dan dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Indonesia termasuk dalam negara yang memiliki iklim tropis dengan temperatur yang berada disekitar 30an derajat celcius.

BMKG juga menyarankan untuk masyarakat Indonesia dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti ini untuk tetap menyesuaikan beberapa aktivitas diluar rumah.

Dengan tetap menggunakan perangkat pelindung diri. Karena tingkat pancaran ultraviolet yang sangat tinggi.

BACA JUGA:WASPADA! BMKG Prediksi Suhu Panas Berlangsung Hingga Oktober, Ini Cara Menghindari Bahaya Sinar UV

Kendati BMKG menyatakan paparan sinar ultraviolet Indonesia masih aman.

Namun tetap disarankan melindungi dari teriknya sinar matahari seperti memakai paying,topi dan sunscreen yang paling penting.

BMKG juga memprediksi musim kemarau akan terjadi di bulan Mei. Hingga akhir bulan September mendatang.

Seperti yang diketahui bahwa cuaca dan musim merupakan kedua hal yang berbeda. 

Musim bisa saja terjadi dalam waktu hingga beberapa bulan. Sedangkan cuaca bisa terjadi dan berubah dalam hitungan jam tergantung faktor alam yang mempengaruhinya.

Lalu apa yang mempengaruhi cuaca yang terjadi disuatu wilayah?

Seperti pada cuaca panas, matahari bekerja menghangatkan udara di lapisan bawah atmosfer bumi ke tingkat suhu yang berbeda di berbagai tempat.

Simak 5 penyebab cuaca panas menurut BMKG

BACA JUGA:TERKINI, EL Nino Gagal Muncul Justru Fenomena Alam Ini Menghantam Indonesia

1. Adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa.
2. Adanya gerak semu matahari.

3. Adanya tren pemanasan global dan perubahan iklim sehingga menyebabkan gelombang panas di Indonesia.

4. Adanya dominasi monsoon Australia yang menyebabkan Indonesia mulai memasuki musim kemarau.

5. Adanya radiasi matahari yang berintensitas maksimum pada kondisi cuaca cerah.

Paparan sinar UV yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: