GAWAT! KH Athian Ali Da'i Sebut Ponpes Al-Zaytun Sengaja Rekrut Jemaah untuk Dicuci Otak dan Kuras Uangnya
KH Athian Ali Da'i Sebut Ponpes Al-Zaytun sengaja merekrut jemaah untuk dicuci otak dan menguras hartanya.--
GAWAT! KH Athian Ali Da'i Sebut Ponpes Al-Zaytun Sengaja Rekrut Jemaah untuk Dicuci Otak dan Kuras Uangnya
SUMEKS.CO - Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu disebut memang sengaja merekrut jemaah untuk dicuci otak, hingga menguras uangnya. Hal itu disampaikan KH Athian Ali Da'i seperti dikutip SUMEKS.CO dari sebuah video yang diunggah akun @Mochamad Qobul di media sosial Helo pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Di dalam video tersebut juga mengungkapkan, bahwa Ponpes Al-Zaytun Indramayu merupakan pesantren yang merekrut orang-orang untuk menjadi separatis, serta mengkafirkan orang-orang yang berada diluar kelompoknya.
"Secara berkala orang-orang ini masuk ke kampung-kampung dan ke kota-kota untuk merekrut jemaah dan dimbil uang-uangnya, kemudian dicuci otaknya," paparnya.
Adapun modus yang dilancarkan Ponpes Al-Zaytun Indramayu untuk menarik minat jemaah yakni dengan menyebutkan bahwa Negara Indonesia tidak menjalankan syariat Islam.
"Modusnya selalu bilang bahwa kalian hidup di Indonesia, Indonesia itu tidak menjalankan syariat Islam. Karena tidak menjalankan syariat Islam, dengan demikian pemimpin Indonesia itu bukan imam kaum muslim," katanya lagi di video tersebut.
Sementara itu, di sumber lain, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) ini, menyambut baik dan mendukung penuh langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kembali membentuk tim peneliti 2023 untuk mengkaji dugaan ajaran sesat di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
"Karena dulu tahun 2001 saya lakukan investigasi, dimana pada saat itu Ketua Tim-nya KH Ma'ruf Amin," ungkapnya.
Pada saat melakukan investigasi, hasilnya menurut KH Athian Ali Da'i, sudah ditemukan keanehan di Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
"Saya kira sudah selesai, sekarang malah lebih aneh lagi, ada keanehan-keanehan baru lagi malahan," ungkapnya.
Dengan dibentuknya tim investigasi 2023 ini, KH Athian Ali Da'i berharap, penelitian dan investigasi yang dilakukan MUI bisa menembus sampai ke akar-akarnya.
"Agar hasil penelitian nanti bisa ditanggapi dan segera diambil sikap oleh pemerintah, serta tidak terhenti lagi sebagaimana penelitian MUI pada 2001 silam," tutupnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: