Cerita Mudik Harun dan Keluarga, Tempuh 15 Jam Perjalanan Jakarta-Pekalongan Naik Bajaj
Cerita mudik Harun yang memboyong kekuarganya pulang kampung naik bajaj.--
Cerita Mudik Harun dan Keluarga, Tempuh 15 Jam Perjalanan Jakarta-Pekalongan Naik Bajaj
SUMEKS.CO - Cerita mudik 2023, Berbagai cara yang tak biasa dilakukan masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik lebaran ke kampung halaman.
Salah satunya, menggunakan Bajaj untuk menempuh jarak perjalan ratusan kilometer.
Mudik lebaran menjadi tradisi masyarakat Indonesia turun menurun sejak lama. Adapun moda transportasi yang digunakan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran yakni, menggunakan bus, kendaraan pribadi mobil, motor, kereta api, dan pesawat.
BACA JUGA:Duh! Pemudik Ini Tak Sengaja Tinggalkan Istri, Baru Sadar Setelah Lewati Dua Kabupaten
Namun, bagaimana jika pemudik menggunakan kendaraan pribadi yang tak biasanya digunakan orang pada umumnya?
Ya, hal itu dilakukan Harun, warga asal Pekalongan, Jawa Tengah. Hal yang tak lazim dilakukan Harun saat melakukan mudik lebaran yakni menggunakan Bajaj.
Bajaj yang biasa digunakan untuk mencari nafkah sehari-sehari di Ibukota Jakarta, nekat Harun bawa mudik ke kampung halamannya.
Bukan tanpa alasan, mudik menggunakan Bajaj sudah dilakukan Harun setiap tahunnya. Selain untuk menghemat biaya, Harun bersama temannya satu kampung di Pekalongan mudik menggunakan Bajaj dengan alasan biar lebih santai dan rileks sembari menikmati perjalanan.
BACA JUGA:Duh! Pemudik Ini Tak Sengaja Tinggalkan Istri, Baru Sadar Setelah Lewati Dua Kabupaten
Harun mengungkapkan, jika naik bus ongkos dari Jakarta menuju Jawa Tengah bisa mencapai Rp400.000. Namun, dengan Bajaj yang dibawanya, Harun haya mengeluarkan ongko separuh dari itu.
"Ya, kalau naik bajaj bisa hemat biaya sekitar Rp200.000," ungkap Harun dikutip dari berbagai sumber, Kamis 20 April 2023.
Selain itu, Harun menjelaskan jika harus naik kereta api diwajibkan untuk vaksin dan itu memakan banyak waktu. Untuk itu, Harun leboh memilih menggunakan Bajaj milknya.
"Kalau naik kereta ya harus vaksin dulu," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: