Perindo Tembus 4 Besar Partai Peduli Pertanian, HT: UMKM dan Petani Bisa Ciptakan Lapangan Kerja
Hary Tanoesoedibjo--
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menembus posisi 4 besar partai politik yang peduli terhadap sektor pertanian.
Hal ini terpotret dalam survei Political Weather Station (PWS) pada 23 sampai 31 Januari 2023 di 34 Provinsi.
Dalam survei tersebut sebanyak 6,7 persen responden menilai Partai Perindo sangat peduli terhadap masalah pertanian.
"Sebanyak 6,7 persen responden menilai Partai Perindo peduli terhadap masalah pertanian di Republik ini," kata Peneliti PWS Sharazani dalan rilis resmi yang diterima, beberapa waktu lalu.
Hasil survei ini berdasarkan jawaban responden saat ditanya tentang 18 partai politik peserta Pemilu 2024.
Sekiranya bunyi pertanyaan tersebut, yakni partai apakah yang menurut Anda paling memiliki perhatian atau kepedulian terhadap masalah pertanian?
Jawabannya, Partai Perindo --yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu-- sangat perhatian terhadap persoalan pertanian di Indonesia.
"Partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini juga dipersepsikan publik sebagai salah satu partai yang peduli masalah pertanian bersama Partai Gerindra, PDI Perjuangan dan Partai Golkar," ungkap Sharazani.
BACA JUGA:April 2023, Hary Tanoe Targetkan Elektabilitas Partai Perindo Tembus 6 Persen dan Ranking 5 Besar
Adapun, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menilai perlu ada kebijakan yang berpihak sebagai solusi atas lapangan kerja yang saat ini menjadi tantangan bagi generasi muda.
Perhatian Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) yang memaparkan strategi tepat sasaran bagi masa depan generasi muda itu disampaikan pada Musyawarah Kerja Wilayah DPW Partai Perindo Sulawesi Selatan, Senin (30/1/2023) dan ditegaskan kembali pada Rapat Pimpinan Wilayah Papua Barat, Rabu (1/2/2023), seperti dikutip dari Instagramnya.
"Indonesia ke depan menghadapi tantangan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pada 2045, jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa, atau bertambah 40 juta dari saat ini. Ditambah dengan efisiensi dari digitalisasi, kebutuhan lapangan kerja akan semakin besar," kata HT.
HT mengatakan tantangan atas lapangan kerja bagi generasi muda perlu dipecahkan dengan penciptaaan lapangan kerja secara masif melalui percepatan masyarakat yang belum produktif menjadi produktif dan menjadi pencipta lapangan kerja baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: